Jalan Rusak dan Jembatan Ambruk, Warga Bangbayang Terisolasi: “Sudah Seperti Off-road Gratis!”

Prima Arno Meidiandi
2 Min Read
Jalan Rusak dan Jembatan Ambruk, Warga Bangbayang Terisolasi

Kabupaten Sukabumi, TELUSURBISNIS.COM – Warga di pelosok Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, kini harus bersabar lebih dari biasanya. Tiga kampung—Ciparapat, Cideo, dan Cimahpar—mengeluhkan kondisi jalan kabupaten penghubung Cibugel–Bangbayang yang rusak parah dan nyaris tak bisa dilalui. Musim hujan? Tambah parah.

“Kalau hujan turun, siap-siap dorong motor atau jalan kaki. Aspal sudah lama hilang, tinggal batu, lumpur, dan harapan,” ujar Dede Dwiyanto (39), warga Kampung Cideo, Senin (2/6).

Menurut Dede, kerusakan parah terjadi di sekitar empat kilometer ruas jalan yang masuk wilayah Desa Bangbayang. “Sejak 2021 aspal mulai mengelupas, terus makin hancur waktu tanah bergeser akhir tahun lalu,” tambahnya.

Kerusakan ini bukan hal baru. Terakhir kali aspal menyentuh jalan ini adalah tahun 2018. Kini, yang tersisa hanyalah jalur tanah dengan lubang-lubang menganga. Kendaraan roda dua dan empat pun harus ekstra waspada jika tak ingin tergelincir.

“Anak sekolah telat itu biasa, ibu hamil dibawa ke puskesmas pun susah. Ekonomi tersendat, aktivitas lumpuh,” keluh Dede.

Jalan dan Jembatan: Sama-sama Butuh Pertolongan

Ami Amelia, Kepala Tata Usaha UPTD PU Wilayah Sagaranten, membenarkan bahwa kerusakan jalan ini masuk dalam kategori parah. Dari total 24 kilometer ruas Cibugel–Bangbayang, 16 kilometer di antaranya mengalami kerusakan berat.

“Hanya sekitar delapan kilometer yang masih layak. Sisanya rusak, bahkan ada yang terdampak pergerakan tanah,” ujar Ami saat dikonfirmasi.

Tak hanya jalan, kerusakan juga merambat ke tiga jembatan gantung: Cigugur, Cicurug, dan Cilantung. Salah satunya bahkan nyaris hanyut terseret banjir Sungai Cigugur saat musim hujan Desember lalu.

Janji Perbaikan: Antara Harapan dan Kenyataan

Menurut Ami, pengajuan perbaikan jalan dan jembatan telah diusulkan setiap tahun. “Kami sedang mempercepat proses pengajuan perbaikan agar bisa segera direalisasikan,” ungkapnya.

Namun, warga sudah jenuh dengan janji. Mereka berharap pemerintah daerah segera turun tangan sebelum akses vital ini benar-benar putus.

“Ini bukan soal kenyamanan, tapi soal keberlangsungan hidup,” tegas Dede. (Andi)

Share This Article
Leave a comment