BALI, TELUSUR BISNIS – Pulau Dewata Bali masuk dalam radar perluasan jaringan Hyper 5G Telkomsel. Ya, saat ini Telkomsel tengah memperluas cakupan jaringan Hyper 5G secara masif di berbagai wilayah potensial.
Ekspansi ini tidak hanya untuk meningkatkan kualitas konektivitas bagi masyarakat lokal, tetapi juga untuk memperkuat daya tarik Bali sebagai destinasi wisata global.
Direktur Marketing Telkomsel, Derrick Heng, mengatakan, Telkomsel telah merampungkan ekspansi jaringan 5G di Bali, dengan fokus di dua wilayah utama, yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Dipilihnya dua kawasan ini, kata Derrick Heng, karena memiliki potensi adopsi teknologi yang tinggi, baik dari warga setempat maupun wisatawan.
“Kami ingin memastikan bahwa Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia, dapat menikmati pengalaman 5G yang sesuai dengan standar internasional,” ujar Derrick Heng.
Ekspansi ini juga didorong oleh kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan penggunaan international roaming yang tinggi di wilayah tersebut.
“Dengan 5G, kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang untuk kemajuan di Bali, baik dalam sektor pariwisata, bisnis, maupun layanan publik,” tambah Derrick.
Sementara itu, Direktur Network Telkomsel, memaparkan, Telkomsel telah menambahkan 67 titik 5G di Denpasar dan 136 titik di Badung, menjadikan total 225 titik Hyper 5G di Bali Selatan. Jaringan ini mencakup area strategis seperti Kuta, Canggu, Nusa Dua, dan Sanur.
“Kami berkomitmen untuk memastikan pengalaman internet berkecepatan tinggi ini dapat dinikmati secara merata tanpa jeda di Bali,” ujar Indra Mardiatna.
Lebih dari itu, Telkomsel juga menghadirkan berbagai penawaran menarik bagi pelanggan di Bali. Salah satunya adalah Paket Super Seru 5G yang memberikan kuota data dua kali lipat lebih banyak, dengan harga mulai Rp60 ribu untuk 50 GB.
Penawaran ini dirancang khusus untuk mendorong eksplorasi dan pemanfaatan teknologi 5G oleh masyarakat Bali dan para wisatawan.
“Ke depan, Telkomsel akan terus memperluas cakupan 5G ke lebih banyak lokasi di Indonesia, termasuk kawasan industri, residensial, dan destinasi wisata prioritas,” kata Indra Mardiatna. *
