Ekspor Listrik ke Singapura akan Teken Kontrak dalam ISF 2024, Asalkan Hal ini Dipenuhi

Bayu Aria
2 Min Read
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin

JAKARTA, TELUSUR BISNIS – Pemerintah Indonesia dan Singapura akan langsung meneken nota kesepahaman (MoU), terkait rencana ekspor listrik, dalam forum keberlanjutan International Sustainability Forum (ISF) 2024, yang akan digelar pada 5-6 September 2024. Asalkan, sudah didapat kesepakatan.

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, dalam Konferensi Pers ISF 2024, di Kantornya, Jakarta Pusat, Kamis 29 Agustus 2024.

Ia mengungkapkan salah satu hal yang menjadi bahasan dalam ISF 2024, adalah terkait rencana ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura.

“Ada beberapa yang menurut kami akan besar, yaitu satu rencananya pemberian conditional license untuk ekspor listrik ke Singapura,” ujarnya.

Rachmat menjelaskan, conditional license atau lisensi bersyarat menjadi salah satu syarat perizinan ekspor listrik ke Singapura. Sampai saat ini, telah ada beberapa perusahaan yang mendapatkan conditional approval atau persetujuan syarat dan selanjutnya akan mendapat lisensi bersyarat dari pemerintah Singapura.

“Itu yang kami harapkan, kemudian sebenarnya masih ada beberapa perusahaan lagi yang lainnya yang saat ini juga lagi berupaya untuk mendapatkan conditional approval dari pemerintah Singapura,” ucapnya.

Nilai dari kesepakatan ekspor listrik ini, lanjut Rachmat, dapat mencapai jutaan dolar Amerika Serikat (AS). Meski begitu, pihaknya belum bisa mengungkapkan nilai pasti dari kerja sama ini.

Namun, ekspor listrik dengan sumber tenaga surya ini dipastikan bakal dimulai pada akhir 2027 atau awal 2028. Karenanya, sebelum itu pemerintah harus menyelesaikan pekerjaan rumah berupa pembuatan jalur kabel untuk mengirimkan listrik ekspor ke Singapura.

“Dan ini juga yang tidak kalah pentingnya karena ekspor listrik ke Singapura ini, kita menyampaikan bahwa golnya selain memberikan, bekerjasama atau mengekspor listrik atau elektron, proyek ini harus menggunakan solar modul atau modul surya, panel surya, dan baterai yang diproduksi di Indonesia,” kata Rachmat. ***

 

Share This Article
Leave a comment