BAIC Resmi Masuk Pasar Indonesia, Siap Rakit Kendaraan Lokal di Purwakarta

Bayu Aria
4 Min Read

TELUSUR BISNIS – Industri otomotif di Indonesia semakin bergairah dengan kehadiran pemain baru asal Tiongkok, BAIC (Beijing Automotive Industry Corporation), yang secara resmi diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Berbagai rencana ambisius dan investasi besar, membuat BAIC berpeluang menjadi pemain penting di industri otomotif Indonesia, khususnya di segmen kendaraan listrik. Produksi lokal dan komitmen terhadap TKDN juga menunjukkan bahwa BAIC serius dalam memenuhi kebutuhan dan regulasi pasar Indonesia.

Ditambah lagi, dengan dukungan jaringan dealer yang terus tumbuh dan rencana ekspansi jangka panjang, BAIC berpotensi memberikan persaingan yang ketat bagi merek-merek otomotif lain, sekaligus mendukung pertumbuhan industri otomotif Indonesia menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kehadiran BAIC di pasar Indonesia menunjukkan keseriusan perusahaan ini dalam bersaing di industri otomotif nasional yang semakin kompetitif. Sebagai langkah strategis awal, BAIC menunjuk PT Handal Indonesia Motor (HIM) sebagai mitra lokal untuk memulai perakitan kendaraan secara lokal.

Kerjasama antara BAIC dan HIM akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2025, dengan fasilitas produksi yang berlokasi di Purwakarta. Pada tahap awal, satu lini produksi akan digunakan untuk merakit BAIC BJ40 Plus, dengan target produksi mencapai 1.680 unit pada tahun 2025.

Setelah itu, BAIC akan memperluas produksinya dengan merakit model BJ30 dan X55 II pada tahun kedua dan ketiga. Rencana jangka panjang BAIC di Indonesia semakin menarik dengan komitmennya untuk memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) mulai tahun keempat.

Selain itu, BAIC juga merencanakan untuk merakit kendaraan secara Full CKD (Completely Knocked Down), menggunakan komponen-komponen berkualitas dari dalam negeri untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ini merupakan upaya BAIC untuk memenuhi regulasi lokal sekaligus mendorong pertumbuhan industri komponen otomotif dalam negeri.

Ekspansi Jangka Panjang
Dalam dua tahun ke depan, BAIC Indonesia menargetkan untuk memproduksi 2.000 unit kendaraan pada 2025 dan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 4.000 unit pada 2026.

Pertumbuhan jaringan dealer di Indonesia juga menjadi faktor penting dalam strategi ekspansi BAIC. Jika tren penjualan dan pertumbuhan dealer menunjukkan hasil positif, BAIC berencana untuk memperkuat posisinya di pasar dengan membangun pabrik di Indonesia.

“Jika tren penjualan dan pertumbuhan diler berjalan baik, pada tahun kedua kami akan memutuskan untuk memulai bisnis manufaktur. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, pada 2027 atau 2028, kami akan memiliki pabrik sendiri,” kata Dhani Yahya, Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, dalam pernyataannya di Jakarta pada 23 September 2024.

Investasi Besar
Rencana pembangunan pabrik BAIC di Indonesia tidak main-main. BAIC berencana mendirikan fasilitas manufaktur di kawasan Tangerang, Banten, dengan total investasi yang mencapai Rp 1 triliun.

Selain digunakan untuk memproduksi kendaraan mereka sendiri, BAIC juga berencana untuk membuka peluang kolaborasi dengan merek-merek lain, baik dari Indonesia maupun kawasan ASEAN.

Fasilitas ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat general assembly untuk berbagai merek otomotif, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan di tingkat regional. (*)

Share This Article
Leave a comment