Kabupaten Bandung, TELUSUR BISNIS – Kabupaten Bandung berencana mengembangkan program pertanian terintegrasi, dengan fokus utama pada pengelolaan irigasi di Kabupaten Bandung.
Hal itu terungkap saat kunjungan tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan World Bank di Soreang, Senin 7 Oktober 2024. Pjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik, menyambut kunjungan tersebut.
Setelah pembahasan di ruang rapat, Pjs Bupati beserta Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana dan Kadis PUTR Zeis Zultaqawa, bersama tim Bappenas dan World Bank, meninjau lokasi irigasi di Daerah Irigasi (D.I) Ciherang, Kecamatan Cangkuang.
Lokasi ini dikelola Lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air (LP3A) dan menjadi salah satu kunci ketahanan pangan daerah. “Kami berharap kunjungan ini memberikan pemahaman lebih jelas tentang pentingnya irigasi dalam mendukung sektor pertanian di Kabupaten Bandung,” ungkap Dikky.
Dikky juga menjelaskan, kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung bagaimana pengelolaan air dari Bendungan Hantap Ciherang berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.
Ia menambahkan bahwa ke depan, Pemkab Bandung akan menyusun kajian ketahanan pangan dan tata ruang pertanian untuk diusulkan kepada Bappenas dan World Bank dalam tema pertanian terintegrasi.
Sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperbaiki pengelolaan irigasi, Pemkab Bandung telah membentuk Komisi Irigasi Kabupaten Bandung melalui Keputusan Bupati Nomor 611/Kep.150-Bapelitbangda/2023.
“Komisi ini dibentuk untuk memastikan pengelolaan sumber daya air, terutama irigasi, dilakukan secara efektif, terkoordinasi, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dikky juga menekankan pentingnya kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional dalam menghadapi tantangan pengelolaan irigasi. “Kami menyambut baik kunjungan Bappenas dan World Bank yang mendukung pengembangan sektor irigasi untuk memperkuat pertanian di Kabupaten Bandung,” tutup Dikky. (Ari/*)