TELUSUR BISNIS – Beternak kambing membutuhkan perencanaan yang baik, terutama dalam pembuatan kandang yang sehat. Kandang yang ideal harus memperhatikan ukuran, ventilasi, dan struktur yang sesuai untuk menjaga kesehatan kambing.
Kandang yang sempit atau kurang ventilasi akan membuat kambing stres dan rentan terhadap penyakit. Karena itu, luas kandang harus cukup untuk memungkinkan kambing bergerak bebas dan terhindar dari kelembapan.
Selain itu, ventilasi udara yang baik perlu diperhatikan agar sirkulasi udara berjalan lancar dan bau amonia dari kotoran bisa tersirkulasi keluar, mengurangi risiko penyakit pernapasan pada kambing.
Pencahayaan juga memainkan peran penting dalam kesehatan kambing. Sinar matahari alami sangat membantu dalam menjaga kebersihan kandang, membunuh bakteri, dan menyehatkan kambing dengan membantu proses sintesis vitamin D.
Karenanya, kandang sebaiknya memiliki jendela atau bagian terbuka yang memungkinkan sinar matahari masuk. Namun, perlu diingat untuk tetap melindungi kambing dari paparan sinar matahari berlebihan pada siang hari yang terik.
Pada malam hari, pencahayaan minimal cukup, hanya untuk kebutuhan pemeriksaan kesehatan atau pengawasan. Jika memungkinkan, pasang lampu yang hemat energi dan tidak menyilaukan.
Kebersihan kandang merupakan aspek krusial dalam menjaga kambing tetap sehat. Kotoran dan sisa pakan harus rutin dibersihkan agar tidak menjadi sarang penyakit dan serangga seperti lalat yang dapat mengganggu kambing.
Lantai kandang juga sebaiknya dirancang dengan kemiringan tertentu agar air kencing dan sisa pakan mudah mengalir keluar dan tidak menggenang. Penggunaan alas kandang seperti jerami atau sekam padi bisa membantu menyerap kotoran dan kelembapan, memudahkan proses pembersihan.
Dengan menjaga kebersihan, pencahayaan yang cukup, serta ventilasi yang baik, peternak dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi kambing, sehingga produktifitas ternak dapat meningkat.
Persiapan Beternak
1. Ventilasi yang Baik
Pastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang baik. Udara yang cukup membantu menjaga kelembaban dan mengurangi risiko penyakit pernapasan.
2. Kebersihan Kandang
Rutin membersihkan kandang dari kotoran kambing dan sisa pakan. Kotoran yang menumpuk bisa menjadi sumber penyakit dan menarik lalat serta parasit lainnya.
3. Desain Lantai Kandang
Gunakan lantai yang bisa mempermudah pembersihan, seperti lantai berlubang atau kayu berjarak. Jarak antara lantai dan tanah sekitar 50-60 cm juga membantu menjaga kelembaban dan menghindari kontak langsung dengan tanah.
4. Drainase yang Baik
Pastikan lokasi kandang memiliki drainase yang baik agar air hujan atau sisa pembersihan cepat mengalir dan tidak menggenang.
5. Ukuran Kandang
Beri ruang yang cukup bagi kambing untuk bergerak agar mereka tetap aktif dan tidak stres. Idealnya, sediakan ruang 1,5–2 meter persegi per kambing dewasa.
6. Pencahayaan yang Cukup
Sinar matahari sangat penting untuk mengurangi kelembaban dan mencegah pertumbuhan bakteri serta jamur di kandang.
7. Pemilahan Usia Kambing
Pisahkan kambing berdasarkan usia, misalnya kambing muda dan dewasa. Hal ini dapat membantu mengontrol penularan penyakit dan mengurangi risiko perkelahian.
8. Penyediaan Air dan Pakan yang Bersih
Sediakan tempat pakan dan minum yang mudah dibersihkan. Pastikan pakan dan air selalu segar agar kambing mendapatkan nutrisi yang baik dan tidak terkontaminasi kuman. (bayu aria/*)