Mau Coba Bisnis Properti? Ini Trik Jitu Pemula yang Jarang Diketahui

Telusur Bisnis
4 Min Read
Ilustrasi pengusaha pemula merencanakan jenis properti yang dijalankan.

TELUSUR BISNIS – Memulai bisnis properti sebagai pemula membutuhkan persiapan yang teliti, baik dalam perencanaan maupun strategi. Tanpa fokus pada satu tipe properti, calon investor perlu menguasai dasar-dasar industri properti secara luas.

Langkah pertama adalah memahami berbagai jenis properti, seperti residensial, komersial, dan properti industri, beserta potensi keuntungan dan risikonya. Selanjutnya, pelajari cara menilai nilai properti, menentukan harga sewa atau jual yang kompetitif, dan mengidentifikasi area dengan prospek pertumbuhan yang baik.

Dengan pengetahuan ini, investor dapat melihat peluang yang lebih fleksibel untuk memilih properti yang sesuai dengan situasi pasar dan kebutuhan finansial mereka.

Mengembangkan bisnis properti juga memerlukan ketekunan dalam mengamati tren pasar serta mengikuti perubahan regulasi yang berlaku. Sebagai pemula, penting untuk selalu belajar dari sumber-sumber terpercaya dan mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan agen properti atau mentor yang berpengalaman.

Selain itu, membangun jaringan dengan sesama investor dapat membantu Anda mendapatkan wawasan baru dan memahami dinamika pasar lebih dalam. Dengan strategi yang tepat dan komitmen untuk terus belajar, seorang pemula dapat berkembang menjadi pengusaha properti yang kompeten dan membangun portofolio properti yang menguntungkan.

Tips Memilih Properti
1. Pelajari Pasar dan Tren Properti
Mulailah dengan memahami tren pasar lokal dan nasional untuk mengetahui jenis properti yang sedang dibutuhkan, misalnya properti residensial, komersial, atau industri. Ikuti perkembangan ekonomi, demografi, dan kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi pasar properti.

2. Tentukan Anggaran
Sebagai pemula, penting untuk menetapkan anggaran yang realistis dan memastikan sumber pembiayaan yang cukup. Anda dapat mempertimbangkan pinjaman bank atau mencari investor. Pastikan juga Anda mempertimbangkan biaya tambahan, seperti perawatan, pajak, dan biaya operasional.

3. Evaluasi Lokasi
Lokasi adalah faktor utama dalam properti. Pilih lokasi yang memiliki potensi perkembangan ekonomi, aksesibilitas yang baik, dan dekat dengan fasilitas penting seperti transportasi, pusat perbelanjaan, sekolah, dan area bisnis. Nilai lokasi dengan prospek kenaikan nilai di masa depan.

4. Potensi Keuntungan
Properti bisa menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang, tetapi untuk pemula, penting untuk memahami model pendapatan dari properti yang Anda pilih. Misalnya, properti sewa bisa memberikan pendapatan rutin, sementara properti flip mungkin memberi keuntungan dari peningkatan harga jual.

5. Mulai dari Properti Skala Kecil
Sebagai pemula, memulai dengan properti skala kecil atau menengah akan lebih mudah dikelola dan berisiko lebih rendah. Anda bisa mempertimbangkan apartemen atau ruko yang berukuran kecil, lalu berkembang seiring waktu dan pengalaman.

6. Gunakan Jasa Konsultan
Konsultan atau agen properti dapat membantu dalam mengidentifikasi properti yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Mereka bisa memberikan analisis pasar, estimasi nilai properti, dan panduan untuk proses negosiasi atau legalitas.

7. Properti Investasi Pasif
Jika Anda belum ingin terlibat langsung dalam pengelolaan, bisa mencoba investasi pasif, seperti reksa dana properti atau crowdfunding properti. Ini bisa memberikan pengalaman dasar tentang pergerakan pasar properti tanpa harus membeli dan mengelola properti secara langsung.

8. Strategi Pemasaran dan Manajemen
Rencanakan strategi pemasaran untuk menarik calon penyewa atau pembeli. Selain itu, pastikan Anda memiliki rencana pengelolaan properti agar aset terjaga dalam kondisi baik, dan pelanggan merasa puas. (*)

Sumber: Rumah123, OCBC NISP, Grapadi Group.

Share This Article
Follow:
Kami adalah media online yang menyajikan informasi terkini, inspiratif dan inovatif. Kami berkomitmen menyampaikan informasi secara cerdas, menginspirasi dan mengedukasi. (*)
Leave a comment