Pertumbuhan Ekonomi Jabar 2025 Diprediksi Lebih Baik, Target 4,7-5,5 Persen

Bayu Aria
2 Min Read
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Bandung, TELUSURBISNIS.COM – Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jabar 2025 akan lebih baik dibandingkan 2024, dengan kisaran 4,7 hingga 5,5 persen.

Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Jabar tercatat 4,95 persen, berada dalam target pemerintah yang juga diperkirakan tercapai tahun ini.

Deputy Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jabar, Muslimin Anwar, menyatakan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah memang dapat memperlambat pertumbuhan di beberapa sektor, namun sektor lain diprediksi akan tumbuh dan mendukung peningkatan PDRB.

“Pemerintah sudah mempertimbangkan hal ini untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen pada 2028 atau 2029,” ujarnya, dikutip Sabtu 8 Februari 2025.

Bank Indonesia juga akan memperkuat nilai tukar rupiah untuk mendukung devisa, dengan permintaan ekspor dan impor yang masih tinggi.

Selain itu, konsumsi pemerintah diperkirakan akan normalisasi pasca-pemilu dan diproyeksikan akan tumbuh seiring waktu, terutama setelah kepala daerah dilantik.

Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota juga akan mendukung pertumbuhan.

Acuviarta Kartabi, pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan, menilai pertumbuhan ekonomi Jabar 2025 masih berpotensi lebih tinggi dari 2024, asalkan efisiensi anggaran APBD dapat digunakan untuk mendukung sektor riil.

Ia menekankan pentingnya diversifikasi sektoral dengan mendorong industri, pertanian, dan perdagangan, serta sektor-sektor potensial seperti jasa akomodasi, transportasi, dan properti.

“saya juga melihat potensi investasi kita sangat besar, hanya perlu didorong antara sinergi pusat dan daerah, banyak investasi terkendala izin, ketersediaan air, lahan, bahan bakar gas, dan tenaga kerja yang cocok untuk kebutuhan investasi. Selain soal ekspor kita harus lebih variatif, terutama ekspor komoditas pertanian,” ucap Acu.

Pemerintah kabupaten-kota juga harus memperkuat kebijakan lokal untuk mendukung sektor utama di daerah. Dalam hal pengeluaran, stabilitas inflasi dan konsumsi rumah tangga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, bersamaan dengan investasi yang juga perlu didorong lebih kuat.

Acu menambahkan bahwa hilirisasi industri komoditas pertanian, perkebunan, perikanan, dan kehutanan berpotensi memberi lompatan besar bagi ekonomi Jabar.

Sinergi antara pusat dan daerah akan sangat penting untuk mengatasi kendala investasi, seperti izin, ketersediaan air, lahan, dan tenaga kerja. Eksplorasi pasar ekspor yang lebih variatif, terutama dalam komoditas pertanian, juga perlu didorong. (*)

Share This Article
Leave a comment