Kabupaten Sukabumi, TELUSURBISNIS.COM – Warga Kampung Palagan, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, digemparkan dengan penemuan mayat seorang pria lanjut usia pada Selasa pagi, 18 Februari 2025.
Korban bernama Edi alias Bah Ace, berusia sekitar 60 tahun, ditemukan dalam kondisi membusuk di kontrakannya milik Ibu Eni. Insiden ini langsung menjadi sorotan dan memicu kehebohan di kalangan warga setempat.
Kejadian bermula ketika Nunu Wisnu Wardanu, seorang warga setempat, mendatangi kontrakan Bah Ace untuk meminta bantuan membersihkan rumah. Namun, saat mengetuk pintu, tidak ada jawaban dari dalam.
Nunu kemudian mencium bau busuk yang menyengat dari dalam kontrakan. Rasa curiga membuatnya mengintip melalui celah pintu dan terkejut melihat jasad Bah Ace tergeletak di lantai.
Nunu langsung berteriak meminta bantuan kepada warga lainnya, termasuk Bu RT dan Pak RW. Warga segera melaporkan insiden ini ke Polsek Parungkuda. Petugas kepolisian yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) langsung melakukan pengecekan dan olah TKP untuk mengungkap penyebab kematian korban.
Menurut Dr. Lucky dari Puskesmas Parungkuda, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa jasad Bah Ace sudah dalam kondisi membusuk. Diperkirakan korban telah meninggal dunia selama 4-5 hari sebelum ditemukan.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga kemungkinan besar kematian disebabkan oleh faktor alami atau penyakit yang diderita korban.
Namun, fakta bahwa Bah Ace sudah tidak terlihat selama seminggu oleh warga menambah misteri di balik kasus ini. Beberapa tetangga mengaku sempat merasa curiga karena korban biasanya aktif dan sering terlihat di lingkungan sekitar.
Penemuan mayat di kontrakan tersebut memicu spekulasi di kalangan warga. Ada yang menduga bahwa Bah Ace mungkin mengalami serangan jantung atau penyakit mendadak yang membuatnya tak bisa meminta pertolongan. Namun, ada juga yang bertanya-tanya apakah ada faktor lain yang belum terungkap.
Bu RT mengungkapkan bahwa korban tinggal sendirian di kontrakan tersebut. “Beliau orangnya baik, tapi jarang bergaul dengan tetangga. Kami hanya tahu dia bekerja sebagai wiraswasta,” ujarnya.
Petugas kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian Bah Ace. Meskipun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, pihak kepolisian tetap akan memeriksa riwayat medis korban serta melakukan wawancara dengan saksi-saksi terdekat.
Jasad Bah Ace kemudian dibawa ke Puskesmas Parungkuda untuk proses identifikasi lebih lanjut sebelum diserahkan kepada keluarganya.
Penemuan mayat membusuk di kontrakan ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap tetangga, terutama mereka yang tinggal sendirian. Meskipun tidak ada indikasi kekerasan, kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan.
Apakah kematian Bah Ace benar-benar alami? Atau ada faktor lain yang belum terungkap? Hanya waktu dan hasil investigasi lebih lanjut yang bisa menjawabnya. (Andi)