Kabupaten Sukabumi, TELUSURBISNIS.COM – Ironi dunia pendidikan kembali terjadi. Dua ruang kelas di SDN Simpang, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, rusak parah dan dibiarkan terbengkalai selama lebih dari lima tahun. Akibatnya, sekitar 200 siswa, termasuk murid baru, terpaksa mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara bergantian di ruang kantor sempit berukuran hanya 2,5 x 6 meter.
Pemandangan memilukan ini bukan hal baru. Namun, yang mengejutkan, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak pemerintah daerah untuk memperbaikinya, meski pihak sekolah sudah berulang kali mengajukan permohonan rehabilitasi.
“Ini bukan sekadar soal ruang kelas rusak, ini soal masa depan anak-anak kita,” tegas Rika Yulistina, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, saat meninjau langsung kondisi sekolah, Sabtu (19/7/2025).
Menurutnya, situasi ini menjadi “tamparan keras” bagi dunia pendidikan di daerah. Di tengah gencarnya upaya peningkatan kualitas pendidikan, justru masih ada siswa yang harus berhimpitan di ruang guru untuk bisa belajar.
“Jangan sampai semangat belajar anak-anak padam hanya karena kita lalai. Kita semua harus bertanggung jawab,” katanya.
Rika juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk memberikan penjelasan, sekaligus mendorong agar perbaikan ruang kelas tersebut segera diprioritaskan, baik dalam APBD Perubahan 2025 maupun dalam APBD Murni 2026.
“Kami tidak ingin hanya janji, harus ada langkah konkret. Ini soal hak dasar anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” tegasnya. ***
