TELUSURBISNIS.COM – Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, terus menjadi pusat perhatian pasar. Namun, memasuki Desember 2024, lintasan harga Bitcoin terlihat mengalami hambatan signifikan. Dengan target US$ 100.000 yang semakin sulit dicapai, para analis terus mengamati dinamika pasar dan memberikan prediksi mereka mengenai langkah selanjutnya.
Meski mengalami tekanan di bawah level psikologis tersebut, banyak ahli tetap optimis bahwa Bitcoin masih memiliki potensi untuk melesat. Mari kita telaah lebih dalam pandangan para analis dan faktor-faktor kunci yang memengaruhi harga Bitcoin.
Optimisme Analis: Apakah Bitcoin Siap Melonjak?
Menurut Juan Pellicer, seorang Peneliti Senior di IntoTheBlock, Desember 2024 bisa menjadi bulan bullish bagi Bitcoin. Ia menyebutkan bahwa permintaan institusional yang semakin besar melalui Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin dapat menjadi katalis utama yang mendorong BTC menuju angka US$ 100.000.
“Kami melihat potensi yang sangat bullish untuk Bitcoin pada bulan ini. Lonjakan partisipasi institusional melalui arus masuk ETF, ditambah dengan kondisi makroekonomi yang mulai stabil, memberikan peluang besar bagi BTC untuk melampaui US$ 100.000,” ujar Pellicer.
Struktur pasar saat ini, menurut Pellicer, menunjukkan fase akumulasi yang kuat. Ini mengindikasikan bahwa banyak investor besar mulai membeli BTC pada level harga saat ini, yang dapat menciptakan momentum kenaikan harga di minggu-minggu mendatang.
Tekanan di Pasar ETF Bitcoin
Namun, di sisi lain, tidak semua data mendukung pandangan optimis tersebut. Berdasarkan laporan terbaru, ETF Bitcoin mencatatkan arus keluar bersih sebesar US$ 458 juta pekan ini. Ini menjadi arus keluar pertama dalam dua bulan terakhir, mencerminkan adanya tekanan jual dari para investor institusional.
Penurunan ini terjadi di tengah koreksi harga Bitcoin yang cukup tajam. Pada awal minggu ini, BTC sempat jatuh ke level US$ 92.000, jauh dari target yang diinginkan. Kondisi ini membuat sejumlah investor mengambil langkah defensif dengan menarik dana dari produk-produk ETF terkait.
Menurut SoSoValue, arus keluar ini dapat menjadi sinyal bahwa sebagian besar investor mulai kehilangan kepercayaan pada kenaikan harga Bitcoin dalam jangka pendek. Namun, aksi ini juga bisa menjadi peluang akumulasi bagi investor yang memiliki strategi jangka panjang.
Faktor-Faktor Kunci yang Memengaruhi Harga Bitcoin
- Permintaan Institusional yang Fluktuatif
Lonjakan partisipasi institusional memang menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga Bitcoin. Namun, fluktuasi pada arus masuk dan keluar ETF menunjukkan bahwa pasar masih belum stabil sepenuhnya. - Kondisi Makroekonomi
Pelonggaran tekanan makroekonomi, seperti suku bunga yang lebih rendah dan inflasi yang mulai terkendali, dapat memberikan dorongan positif bagi aset berisiko seperti Bitcoin. Namun, ketidakpastian global tetap menjadi ancaman yang harus diwaspadai. - Spekulasi dan Psikologi Pasar
Harga Bitcoin sering kali dipengaruhi oleh sentimen pasar. Ketika target US$ 100.000 mendekat, aksi ambil untung dari investor yang membeli pada level harga lebih rendah bisa memperlambat kenaikan harga. - Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Sikap regulator terhadap ETF dan aset digital secara umum juga berperan penting. Kebijakan yang mendukung dapat mempercepat adopsi Bitcoin, sedangkan langkah yang lebih ketat dapat menahan pergerakan harga.
Apakah US$ 100.000 Masih Mungkin?
Meski tantangan semakin nyata, para analis tetap percaya bahwa Bitcoin memiliki peluang untuk mencapai level US$ 100.000, terutama jika ada lonjakan permintaan dalam waktu dekat. Menurut analisis teknikal, fase akumulasi yang terjadi saat ini menunjukkan potensi breakout yang kuat, asalkan tidak ada kejutan besar dari sisi makro atau regulasi.
Sebagian besar investor institusional, yang sering menjadi penggerak utama pasar, tampaknya masih percaya pada potensi Bitcoin sebagai aset jangka panjang. Jika arus masuk ETF kembali meningkat dalam beberapa minggu ke depan, peluang untuk menembus level psikologis tersebut tetap terbuka lebar.
Strategi Investor di Tengah Ketidakpastian
Bagi para investor, memahami dinamika pasar adalah kunci untuk mengambil langkah yang tepat. Dengan volatilitas tinggi yang terus membayangi, diversifikasi portofolio menjadi salah satu cara terbaik untuk mengelola risiko.
Selain Bitcoin, aset kripto lain seperti Ether (ETH) atau Solana (SOL) juga menawarkan peluang yang menarik. Di sisi lain, investor jangka panjang mungkin ingin mempertahankan posisi mereka di Bitcoin, mengingat potensi besar aset ini dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang.
Kesimpulan: Masa Depan Bitcoin di Desember 2024
Bitcoin berada di persimpangan kritis pada Desember 2024. Dengan tantangan yang terus membayangi dan optimisme yang tetap ada, pasar akan terus bergerak dengan penuh dinamika.
Bagi investor, penting untuk tetap waspada terhadap perubahan pasar sambil mengambil keputusan berdasarkan analisis yang mendalam. Meski target US$ 100.000 tampak sulit dicapai dalam waktu dekat, Bitcoin tetap menjadi aset yang menarik untuk diikuti, baik untuk spekulasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.