Jakarta, TELUSUR BISNIS – BNET Academy dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi) baru-baru ini menjalin kerja sama dengan 40 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta.
Acara tersebut merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan antara dunia pendidikan vokasi dan industri. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, acara tersebut juga ditandai dengan pemberian dukungan finansial sebesar Rp 1,6 miliar untuk program Teaching Factory (TEFA). Program ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan antara pendidikan vokasi di Indonesia dan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa lulusan SMK merupakan kelompok dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia, mencapai 9,6 persen dari total 7,99 juta pengangguran pada Februari 2023. Angka ini menyoroti adanya masalah mendasar dalam penyelarasan antara keterampilan yang diperoleh di SMK dan kebutuhan industri.
Banyak lulusan SMK saat ini tidak bekerja sesuai dengan bidang keahlian mereka karena keterampilan yang mereka pelajari di sekolah belum sepenuhnya cocok dengan tuntutan industri. Hal ini menegaskan perlunya reformasi dalam sistem pendidikan vokasi untuk meningkatkan kesesuaian antara kurikulum dan kebutuhan pasar kerja.
Program TEFA yang diluncurkan oleh BNET Academy bertujuan untuk menjawab tantangan tersebut dengan menyelaraskan kurikulum industri dengan pendidikan vokasi. Program ini mencakup berbagai inisiatif, termasuk peningkatan keterampilan guru, pengajaran oleh praktisi, magang, sertifikasi, serta pengembangan sarana dan prasarana pendidikan.
Dukungan dari BNET Academy diharapkan dapat menjadikan Karawang sebagai pelopor dalam pendidikan vokasi yang unggul, serta memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui program ini, diharapkan dapat terwujud lulusan yang tidak hanya memiliki keahlian teknis tetapi juga siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Direktur BNET Academy, Zulfah Haifa Rohmah, menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah awal dari perjalanan jangka panjang untuk mencetak lulusan yang siap kerja baik dalam hal keahlian maupun karakter. “Program BNET Academy telah membuktikan keberhasilannya, dengan 70 persen lulusannya langsung mendapatkan pekerjaan, dan 30 persen lainnya melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” kata Zulfah, dikutip Selasa 10 September 2024.
Penandatanganan MoU ini melibatkan 41 SMK yang dibagi dalam empat sesi, dengan tujuh di antaranya telah menjadi mitra TEFA. Mereka menerima dukungan berupa sarana prasarana dan fasilitas lainnya senilai total Rp 1,6 miliar. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pendidikan dan meningkatkan kesiapan lulusan SMK di masa depan.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan program TEFA akan semakin memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Program ini diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh lulusan SMK dan mempersiapkan mereka untuk berkontribusi secara signifikan di pasar tenaga kerja. (*)