Cara Beternak Ayam Kampung yang Benar dan Menguntungkan

Bayu Aria
7 Min Read
Ilustrasi beternak ayam kampung dan benar.

TELUSUR BISNIS – Beternak ayam kampung merupakan salah satu usaha yang menjanjikan, terutama karena permintaan daging dan telur ayam kampung yang terus meningkat di pasaran.

Konsumen semakin menyadari manfaat daging ayam kampung yang dianggap lebih alami dan berkualitas dibandingkan ayam ras. Ayam kampung memiliki tekstur daging yang lebih padat, rendah lemak, dan kandungan gizinya lebih tinggi, membuatnya menjadi pilihan yang lebih sehat bagi banyak orang.

ayam juga Cara Beternak Ayam Kampung yang Benar dan Menguntungkan

Oleh karena itu, peluang bisnis dalam beternak ayam kampung semakin terbuka lebar, terutama bagi peternak yang mampu mengelola usaha ini dengan baik.

Salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan dalam beternak ayam kampung adalah pengetahuan yang cukup tentang proses pemeliharaan. Memahami bagaimana cara memilih bibit yang unggul merupakan langkah awal yang penting.

Bibit yang berkualitas akan menentukan pertumbuhan dan produktivitas ayam dalam jangka panjang. Selain itu, teknik perawatan yang baik, seperti memastikan ayam mendapatkan pakan yang seimbang dan menjaga kebersihan kandang, juga sangat mempengaruhi keberhasilan dalam beternak.

Manajemen kandang dan pakan merupakan aspek vital dalam usaha beternak ayam kampung. Kandang yang memadai harus dirancang agar ayam tetap sehat dan tidak stres, dengan ventilasi yang cukup dan kebersihan yang terjaga. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi ayam agar pertumbuhannya optimal.

Ayam kampung yang dipelihara dengan manajemen pakan yang baik tidak hanya akan tumbuh dengan cepat, tetapi juga akan menghasilkan daging dan telur yang berkualitas tinggi.

Selain itu, penting bagi peternak pemula untuk memulai usaha ini dalam skala kecil terlebih dahulu. Beternak ayam kampung bukan hanya tentang mengikuti langkah-langkah teknis, tetapi juga tentang memahami kebutuhan spesifik dari jenis ayam ini.

Dengan memulai dari skala yang lebih kecil, peternak dapat belajar secara bertahap mengenai tantangan-tantangan yang mungkin muncul, serta cara-cara untuk mengatasinya. Hal ini akan membantu mengurangi risiko kerugian dan mempersiapkan peternak untuk ekspansi di masa depan.

Jika dilakukan dengan benar, beternak ayam kampung dapat memberikan keuntungan yang besar. Seiring berjalannya waktu, setelah peternak memiliki cukup pengalaman dan modal, usaha ini dapat dikembangkan menjadi lebih besar dan lebih menguntungkan.

Keberhasilan dalam beternak ayam kampung terletak pada pengelolaan yang baik dari awal hingga akhir, serta pemahaman yang mendalam tentang cara merawat ayam dengan benar agar menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.

1.Pemilihan Bibit Ayam Kampung
Pemilihan bibit ayam kampung yang unggul sangat penting agar ternak ayam cepat tumbuh dan sehat. Berikut kriteria pemilihan bibit yang baik:

Berasal dari indukan yang sehat dan produktif, bibit ayam aktif bergerak, tidak cacat, serta bulu mengkilap, ukuran tubuh seragam dan tidak terlihat kurus.
Untuk beternak dari anakan (DOC – Day Old Chick), pilih bibit yang memiliki bobot sekitar 30-35 gram per ekor.

2. Persiapan Kandang
Kandang yang baik harus memenuhi beberapa kriteria:

Sirkulasi Udara yang Baik: Pastikan kandang memiliki ventilasi yang cukup agar udara dapat mengalir dengan lancar.
Kebersihan Terjaga: Kebersihan kandang harus dijaga untuk mencegah penyakit.
Jarak Antara Ayam: Jangan biarkan kandang terlalu padat agar ayam tidak stres. Idealnya, 1 meter persegi bisa diisi dengan 6-10 ekor ayam.
Cahaya Matahari Cukup: Pastikan kandang mendapat paparan sinar matahari pagi untuk membantu mengurangi kelembaban dan membunuh bakteri.
Anda bisa menggunakan sistem kandang postal (satu ruangan besar) atau kandang baterai (dengan sekat-sekat kecil) sesuai dengan skala usaha dan jumlah ayam yang dipelihara.

3. Pemberian Pakan
Pakan adalah faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ayam. Jenis pakan yang diberikan harus seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Beberapa pakan yang baik untuk ayam kampung meliputi:

Bekatul atau dedak halus.
Jagung giling.
Pelet ayam (untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan).
Sayuran segar, seperti daun pepaya atau kangkung, dapat diberikan sesekali.
Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore), dan air minum harus selalu tersedia. Pastikan air minum yang diberikan bersih dan diganti setiap hari.

4. Perawatan dan Pemeliharaan
Vaksinasi: Berikan vaksin sesuai jadwal untuk mencegah ayam terjangkit penyakit seperti Newcastle Disease (ND) dan avian influenza (flu burung).
Kebersihan Kandang: Bersihkan kandang secara rutin, minimal seminggu sekali, dan segera buang sisa-sisa pakan yang tidak dimakan agar tidak menjadi sarang penyakit.
Pencegahan Stres: Ayam yang stres akan mengurangi produktivitas. Hindari suara bising, kepadatan kandang yang berlebihan, dan perubahan suhu yang ekstrem.

5. Manajemen Reproduksi
Untuk meningkatkan jumlah ayam kampung yang diternakkan, perhatikan proses reproduksi ayam. Ayam kampung biasanya akan mulai bertelur pada usia 6-7 bulan. Anda dapat memanfaatkan ayam betina untuk mengerami telurnya atau menggunakan mesin penetas telur untuk mempercepat proses pembiakan.

Jika menggunakan mesin penetas, pastikan suhu dan kelembaban diatur sesuai kebutuhan (sekitar 37-38°C dengan kelembaban 50-60%). Proses penetasan telur ayam kampung biasanya berlangsung selama 21 hari.

6. Pengendalian Penyakit
Penyakit adalah salah satu tantangan terbesar dalam beternak ayam kampung. Beberapa penyakit yang umum menyerang ayam kampung antara lain:

Tetelo (Newcastle Disease): Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat dicegah dengan vaksinasi rutin.
Cacar ayam: Disebabkan oleh virus dan ditandai dengan munculnya bintik-bintik di sekitar paruh dan kepala ayam.
Cacingan: Bisa diatasi dengan memberikan obat cacing sesuai dosis.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang, memberikan vaksin secara teratur, dan memisahkan ayam yang sakit dari yang sehat.

7. Pemanenan
Ayam kampung siap dipanen biasanya setelah usia 4-6 bulan, tergantung dari jenis ayam dan tujuan pemeliharaan. Untuk ayam petelur, telur dapat dipanen setiap hari setelah ayam memasuki masa produktif, yaitu sekitar usia 6-7 bulan.

Jika ayam dipelihara untuk diambil dagingnya, pastikan ayam telah mencapai bobot minimal 1,5-2 kg per ekor sebelum dijual. Ayam yang sehat dan memiliki bobot ideal akan lebih dihargai di pasaran. (*)

Share This Article
Leave a comment