Cara Cerdas Menghitung Opsen Pajak Mobil Seharga Rp300 Juta: Panduan Lengkap

Telusur Bisnis
4 Min Read
Pemerintah mulai memberlakukan opsen pajak mulai 5 Januari 2025, sesuai dengan amanat Pasal 191 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

TELUSURBISNIS.COM – Mulai 5 Januari 2025, pemerintah resmi memberlakukan kebijakan opsen pajak kendaraan, sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 191 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). Kebijakan ini menambah lapisan baru dalam struktur pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Namun, bagaimana sebenarnya cara menghitung opsen pajak ini, terutama jika Anda membeli mobil dengan harga Rp300 juta? Artikel ini memberikan panduan lengkap untuk memahami dan menghitung opsen pajak secara praktis.

Apa Itu Opsen Pajak?

Opsen pajak merupakan pungutan tambahan pajak berdasarkan persentase tertentu. Menurut Modul PDRP yang diterbitkan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, opsen ini dikenakan pada tiga jenis pajak daerah:

  • Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),
  • Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),
  • Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).

Secara spesifik, opsen PKB adalah tambahan pajak yang dikenakan oleh pemerintah kabupaten atau kota terhadap pokok PKB, sementara opsen BBNKB dikenakan pada pokok BBNKB. Besaran tarif opsen untuk kedua jenis pajak ini telah ditetapkan sebesar 66% dari pajak terutang.

Bagaimana Opsen PKB dan BBNKB Diterapkan?

Opsen PKB dan opsen BBNKB dihitung berdasarkan nilai pokok pajak terutang, yaitu jumlah yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah daerah. Sistem penetapan ini dikenal sebagai official assessment, di mana penentuan besarannya dilakukan oleh kepala daerah setempat. Data yang digunakan mencakup nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan alamat pemilik kendaraan bermotor.

Sebagai gambaran, berikut adalah formula dasar untuk menghitung opsen pajak:

  • Opsen PKB = Tarif Opsen PKB × Pajak PKB Terutang
  • Opsen BBNKB = Tarif Opsen BBNKB × Pajak BBNKB Terutang

Tarif opsen untuk masing-masing jenis pajak ditetapkan sebesar 66%. Dengan memahami formula ini, Anda dapat menghitung total kewajiban pajak dengan lebih mudah.

Studi Kasus: Membeli Mobil Seharga Rp300 Juta

Mari kita bahas contoh konkret. Jika Anda membeli mobil baru dengan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) Rp300 juta di Kota X, Provinsi Y, berikut perhitungan detailnya:

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB):

  1. PKB Terutang (Provinsi Y):
    • Tarif PKB: 1%
    • Dasar Pengenaan Pajak (DPP) = NJKB × Bobot (berdasarkan Permendagri tentang NJKB)
    • PKB Terutang = 1% × (Rp300.000.000 × 1) = Rp3.000.000
  2. Opsen PKB (Kota X):
    • Tarif Opsen: 66%
    • Opsen PKB = 66% × Rp3.000.000 = Rp1.980.000
  3. Total PKB + Opsen PKB: Rp3.000.000 + Rp1.980.000 = Rp4.980.000

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB):

  1. BBNKB Terutang (Provinsi Y):
    • Tarif BBNKB: 8%
    • BBNKB Terutang = 8% × Rp300.000.000 = Rp24.000.000
  2. Opsen BBNKB (Kota X):
    • Tarif Opsen: 66%
    • Opsen BBNKB = 66% × Rp24.000.000 = Rp15.840.000
  3. Total BBNKB + Opsen BBNKB: Rp24.000.000 + Rp15.840.000 = Rp39.840.000

Total Biaya yang Harus Dibayar

Dari perhitungan di atas, total pajak yang harus Anda bayarkan untuk mobil baru seharga Rp300 juta adalah:

  • PKB + Opsen PKB: Rp4.980.000
  • BBNKB + Opsen BBNKB: Rp39.840.000

Grand Total: Rp4.980.000 + Rp39.840.000 = Rp44.820.000

Penyesuaian Tarif Pajak Dasar

Untuk meringankan beban masyarakat, pemerintah menyesuaikan tarif maksimal pajak induk. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022, tarif PKB maksimal diturunkan menjadi 1,2% untuk kendaraan pertama, sementara tarif progresif tetap maksimal di angka 6%. Begitu pula dengan tarif BBNKB yang dibatasi hingga 12%.

Sebagai contoh, jika sebelumnya Provinsi A menetapkan tarif PKB sebesar 1,75%, aturan baru memaksanya menurunkan tarif maksimal menjadi 1,2%. Penyesuaian ini bertujuan agar penambahan opsen pajak tidak terlalu memberatkan pemilik kendaraan.

Kesimpulan

Opsen pajak kendaraan memberikan tambahan pendapatan bagi pemerintah daerah tanpa terlalu membebani masyarakat, berkat penurunan tarif pajak dasar. Namun, sebagai wajib pajak, penting untuk memahami detail perhitungan ini agar Anda dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik. Dengan contoh perhitungan di atas, Anda kini memiliki gambaran jelas tentang bagaimana opsen pajak memengaruhi total biaya kepemilikan kendaraan bermotor.

Share This Article
Follow:
Kami adalah media online yang menyajikan informasi terkini, inspiratif dan inovatif. Kami berkomitmen menyampaikan informasi secara cerdas, menginspirasi dan mengedukasi. (*)
Leave a comment