TELUSURBISNIS.COM – Elon Musk kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan Grok 3, model kecerdasan buatan (AI) terbaru dari xAI, perusahaan rintisannya.
Dalam acara yang disiarkan langsung di platform X miliknya, Musk mengklaim bahwa Grok 3 mampu mengungguli model AI pesaing seperti ChatGPT, Gemini, Claude, dan DeepSeek dalam berbagai tolok ukur matematika, sains, serta pengodean.
Peluncuran ini menandai upaya xAI untuk bersaing ketat di pasar AI global. Grok 3 dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti “pencarian mendalam” untuk hasil pencarian web tingkat lanjut, kemampuan membuat kode permainan daring, dan mode “otak besar” untuk menyelesaikan masalah kompleks.
Fitur-fitur tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna dibandingkan model AI lainnya.
Grok 3 saat ini tersedia untuk anggota paket langganan “Premium+” X seharga $40 per bulan atau melalui aplikasi mandiri dan situs web Grok.
Musk menyebut Grok 3 sebagai versi beta yang masih memiliki beberapa ketidaksempurnaan. Namun, ia memastikan bahwa timnya akan terus memperbaiki model ini hingga mencapai performa optimal.
Menariknya, Musk juga menggoda publik dengan rencana peluncuran “mode suara” untuk Grok 3 dalam beberapa hari mendatang. Fitur ini akan memungkinkan interaksi percakapan alami, mirip dengan teknologi yang ada di ChatGPT dan aplikasi serupa.
Pengembangan Grok 3 didukung oleh infrastruktur komputasi yang jauh lebih kuat dibandingkan pendahulunya, Grok 2.
Musk mengungkapkan bahwa Grok 3 dibangun menggunakan kekuatan komputer 10 kali lipat lebih besar setelah xAI membuka pusat data baru di Tennessee tahun lalu. Hal ini menunjukkan ambisi Musk untuk tidak hanya bersaing tetapi juga memimpin revolusi AI global.
Sementara itu, persaingan di industri AI semakin memanas. Perusahaan teknologi besar seperti Google, OpenAI, dan Anthropic terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur AI.
Bahkan, pemain baru seperti DeepSeek dari Tiongkok telah menunjukkan bahwa model AI tingkat lanjut dapat dilatih secara lebih efisien, menambah tekanan pada Silicon Valley untuk berinovasi lebih cepat.
Musk sendiri terus memperluas pengaruhnya di dunia AI. Baru-baru ini, ia memimpin kelompok investor yang menawarkan $97 miliar untuk membeli OpenAI, meskipun tawaran tersebut ditolak.
Ia juga menuduh OpenAI melenceng dari misinya untuk membantu umat manusia karena beralih dari struktur nirlaba. Musk mendesak OpenAI untuk membuka lebih banyak teknologinya kepada publik.
Terkait Grok 3, Musk berjanji bahwa kode di balik Grok 2 akan dirilis secara terbuka setelah Grok 3 “matang dan stabil” dalam beberapa bulan mendatang. Langkah ini bertujuan untuk mempromosikan transparansi dan kolaborasi dalam pengembangan AI.
Dengan Grok 3, Musk ingin membuktikan bahwa inovasi AI tidak hanya soal teknologi canggih, tetapi juga tentang dampak positif yang dapat diberikan kepada masyarakat. Bagaimana Grok 3 akan mengubah lanskap AI global? Kita tunggu saja perkembangannya! (*)