Elon Musk Luncurkan Grok-3, Senjata Baru dalam Perang AI Melawan DeepSeek dan ChatGPT

Telusur Bisnis
3 Min Read
Elon Musk Luncurkan Grok-3, Senjata Baru dalam Perang AI Melawan DeepSeek dan ChatGPT

TELUSURBISNIS.COM – Startup kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, resmi meluncurkan Grok-3, model chatbot terbarunya yang dirancang untuk bersaing dengan raksasa AI seperti DeepSeek (didukung Microsoft), OpenAI, dan Google.

Peluncuran ini menjadi momen penting dalam perlombaan teknologi AI global, terutama setelah DeepSeek merilis model sumber terbuka canggihnya baru-baru ini.

Debut Grok-3 dilakukan pada Senin malam melalui siaran langsung di platform media sosial X, milik Musk. Dalam acara tersebut, Musk menyebut Grok-3 sebagai model yang “berada di liganya sendiri,” mengungguli pendahulunya, Grok-2, serta model pesaing dalam berbagai tolok ukur performa.

“Grok-3 adalah langkah besar bagi xAI. Model ini tidak hanya relevan, tetapi juga menempatkan kami kembali sebagai pemain utama dalam pengembangan model bahasa besar (LLM) sumber terbuka,” kata Gil Luria, direktur pelaksana di DA Davidson, saat memberikan tanggapan atas peluncuran ini.

Chatbot Grok-3 segera tersedia untuk pelanggan Premium+ di platform X. Selain itu, xAI juga memperkenalkan tingkatan langganan baru bernama SuperGrok, yang ditujukan bagi pengguna yang mengakses Grok-3 melalui aplikasi seluler atau situs web Grok.com.

Salah satu fitur unggulan Grok-3 adalah DeepSearch, mesin pencari pintar yang mampu memberikan jawaban berbasis penalaran. Alat ini tidak hanya memberikan hasil pencarian, tetapi juga menjelaskan proses pemikiran di balik jawabannya.

Fitur ini sangat berguna untuk penelitian, curah pendapat, dan analisis data, seperti yang didemonstrasikan selama siaran langsung.

Peluncuran Grok-3 didukung oleh infrastruktur superkomputer Colossus di Memphis, Tennessee, yang disebut-sebut sebagai kluster komputasi terbesar di dunia. Musk menginvestasikan miliaran dolar untuk meningkatkan kapasitas pusat data xAI demi melatih model AI yang lebih canggih.

Namun, beberapa analis seperti Luria mempertanyakan apakah peningkatan dari Grok-2 cukup signifikan untuk membenarkan sumber daya besar yang digunakan.

Sementara itu, persaingan di industri AI semakin memanas. Minggu lalu, konsorsium investor yang dipimpin Musk menawarkan $97,4 miliar untuk mengakuisisi aset nirlaba OpenAI, meskipun tawaran tersebut ditolak.

Musk terus mendesak transparansi dalam pengembangan AI, menuduh OpenAI melenceng dari misi awalnya untuk membantu umat manusia.

Dengan Grok-3, Musk ingin membuktikan bahwa inovasi AI tidak hanya soal teknologi canggih, tetapi juga tentang dampak positif yang dapat diberikan kepada masyarakat.

Bagaimana Grok-3 akan mengubah dinamika persaingan AI global? Kita tunggu saja langkah selanjutnya dari xAI. (*)

Share This Article
Follow:
Kami adalah media online yang menyajikan informasi terkini, inspiratif dan inovatif. Kami berkomitmen menyampaikan informasi secara cerdas, menginspirasi dan mengedukasi. (*)
Leave a comment