Bandung, TELUSUR BISNIS – Graha Manggala Siliwangi di Bandung menjadi pusat perhatian bagi para pencinta batik, aksesori dan kerajinan tangan melalui sebuah pameran monumental yang berlangsung pada tanggal 4 hingga 8 September 2024.
Acara ini tidak hanya sekadar menjadi ajang pameran biasa, tetapi juga menjadi simbol antusiasme dan dukungan masyarakat terhadap produk-produk lokal yang dihasilkan oleh para pengrajin dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat.
Pameran ini hadir sebagai wadah yang menampilkan kekayaan kreatifitas dari UMKM serta pengrajin batik yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Tidak hanya memamerkan produk, acara ini juga merupakan upaya strategis untuk mempromosikan karya-karya lokal dan memperkuat keberadaan UMKM sebagai penggerak ekonomi daerah.
Dengan dukungan dari masyarakat, diharapkan produk-produk berkualitas dari UMKM ini dapat semakin dikenal dan diminati, baik oleh konsumen lokal maupun mancanegara.
Mia Kunto Arief Wibowo, Pembina LKM Komite UKM, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari pameran ini adalah untuk mengangkat UMKM Jawa Barat, khususnya yang digerakkan oleh para ibu rumah tangga.
“Euforia terhadap UMKM ini sangat tinggi, karena kreativitas ibu-ibu rumah tangga yang terus berkembang,” ungkap Mia. Selain itu, lanjutnya, para ibu yang suaminya sudah purna tugas juga menunjukkan semangat yang luar biasa dalam memanfaatkan keterampilan mereka untuk menghasilkan produk-produk berkualitas.
Mia menekankan bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk kembali menjadi roda penggerak utama ekonomi masyarakat. “Dengan adanya pameran ini, para pelaku UMKM mendapat kesempatan emas untuk memamerkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas, dan para pengunjung pun dapat menikmati berbagai pilihan produk yang mencerminkan kekayaan budaya serta kreativitas pengrajin lokal,” jelas Mia.
Salah satu daya tarik utama dalam pameran ini adalah batik, yang menjadi sorotan dengan berbagai jenis dan motif khas dari berbagai daerah. Misalnya, batik Cirebon yang terkenal dengan motif-motifnya yang unik dan batik Solo yang dikenal dengan teknik pembuatan yang halus dan elegan.
Setiap helai batik yang dipamerkan tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menyimpan cerita dan warisan budaya yang mendalam. Selain batik, pameran ini juga menampilkan berbagai aksesori handmade yang tidak kalah menarik.
Mulai dari gelang, tas, kalung, hingga berbagai aksesori lainnya, semua produk ini dihasilkan dengan sentuhan tangan ahli yang menjamin kualitas tinggi dan keunikan yang tak tertandingi.
Keberagaman produk yang ditawarkan membuat pameran ini menjadi surga belanja bagi siapa saja yang ingin memiliki barang-barang berkualitas sambil mendukung pelaku UMKM lokal.
Pameran ini menjadi momen penting bagi pelaku UMKM di Jawa Barat untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Dengan banyaknya pengunjung yang datang, produk-produk mereka berpotensi menarik perhatian lebih banyak konsumen, yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan perekonomian lokal.
Hal ini juga menjadi bukti bahwa produk-produk lokal memiliki daya saing yang tinggi dan mampu memenuhi selera pasar yang semakin beragam. Tidak hanya bagi pelaku usaha, pameran ini juga memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda bagi para pengunjung.
Mereka dapat menjelajahi beragam karya batik dan aksesori yang indah, sambil merasakan kepuasan karena turut berkontribusi dalam mendukung perekonomian lokal. Melalui pembelian produk-produk ini, pengunjung secara langsung ikut serta dalam upaya pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat.
Oleh karena itu, pameran di Graha Manggala Siliwangi ini merupakan kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Ajak keluarga dan teman-teman Anda untuk mengunjungi pameran ini, dan nikmati pengalaman berbelanja yang tidak hanya memuaskan secara estetika, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha kecil di Jawa Barat.
Dengan berkunjung ke acara ini, kita tidak hanya mendapatkan produk-produk berkualitas tinggi, tetapi juga turut serta dalam menggerakkan roda ekonomi daerah yang berbasis pada kreativitas dan kearifan lokal. (Safhira)