Viral Penjual Es Teh Dihina, Kini Diberangkatkan Umrah Gratis Ramadan Mendatang

Telusur Bisnis
6 Min Read
Langkah Ustaz Fakhrurrazi untuk memberangkatkan penjual es teh ke Tanah Suci menjadi simbol transformasi dari hinaan menjadi berkah.

TELUSURBISNIS.COM – Kisah seorang penjual es teh yang sempat viral karena dihina dalam sebuah acara keagamaan kini berubah menjadi momen penuh haru. Sosok ini mendapatkan hadiah istimewa berupa perjalanan umrah gratis dari Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, pengasuh Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (MHI), Makassar. Peristiwa ini pun menuai pujian dari publik yang menyaksikan betapa Tuhan memiliki cara tersendiri untuk mengangkat derajat hamba-Nya.

Hadiah Umrah: Bentuk Penghormatan kepada Pejuang Nafkah Halal

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ustaz Fakhrurrazi melalui akun Instagram resminya, @fakhru_ans_official, pada Selasa (3/12/2024). Dalam unggahan tersebut, ia menyatakan niat tulus untuk memberangkatkan penjual es teh tersebut ke Tanah Suci pada awal Ramadan mendatang.

“Penjual es teh akan di-umrahkan gratis. Bismillah, hadiah umrah awal Ramadan untuk bapak penjual es teh. Mohon yang mengetahui kontak beliau untuk menghubungi admin kami agar bisa kami bimbing langsung,” tulisnya dalam unggahan yang telah mendapatkan ribuan komentar positif.

Langkah ini dianggap sebagai bentuk nyata penghormatan kepada sosok-sosok yang berjuang mencari nafkah secara halal, meskipun sering kali dihadapkan pada penghinaan atau perlakuan kurang menyenangkan.

Respons Netizen: “Tuhan Selalu Punya Cara Mengangkat Derajat Hamba-Nya”

Berita tentang hadiah umrah ini dengan cepat menyebar dan memicu gelombang apresiasi dari netizen. Banyak yang melihat langkah Ustaz Fakhrurrazi sebagai tindakan mulia yang layak diteladani.

Salah satu komentar dari akun @Jhonsitorus18 berbunyi, “Luar biasa rezeki Pak Sunhaji hari ini, penjual es teh yang digoblok-goblokin si Miftah. Tuhan selalu punya caranya sendiri untuk mengangkat derajat hamba-Nya.”

Nama “Pak Sunhaji” mulai banyak disebut dalam kolom komentar sebagai identitas dari penjual es teh tersebut. Meski demikian, hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa sebenarnya sosok penjual es teh yang viral ini.

Kontroversi Gus Miftah: Candaan yang Berujung Protes Publik

Kisah ini bermula dari sebuah acara bertajuk Magelang Bersholawat, di mana Gus Miftah, seorang pendakwah terkenal, bercanda dengan menyebut penjual es teh sebagai “goblok.” Ucapan tersebut terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

Reaksi publik terhadap candaan tersebut sangat beragam. Banyak pihak menganggap ucapan itu tidak pantas, terlebih mengingat acara tersebut merupakan kegiatan keagamaan yang seharusnya diisi dengan pesan-pesan positif.

Namun, sebagian pendukung Gus Miftah menyebut bahwa gaya berbicaranya memang khas dan akrab dengan jamaah. Meski begitu, kontroversi ini tetap menuai kritik tajam dari berbagai tokoh agama.

Tanggapan Tokoh Agama: Pentingnya Menghormati Pejuang Halal

Ketua MUI, KH Cholil Nafis, turut memberikan pernyataan terkait insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa penghormatan kepada sesama, terutama mereka yang mencari nafkah secara halal, adalah bagian dari nilai-nilai agama.

“Sikap menghina atau merendahkan seseorang, apalagi di hadapan umum, tidaklah sesuai dengan ajaran Islam. Kita semua diajarkan untuk saling menghormati, terlebih kepada orang-orang yang berjuang dengan cara halal,” ujar Cholil Nafis.

Pernyataan serupa juga datang dari Ustaz Salim A. Fillah, yang mengingatkan pentingnya menjaga lisan dalam setiap kesempatan, terutama sebagai seorang tokoh agama yang menjadi panutan masyarakat.

Dari Hinaan ke Berkah: Perjalanan yang Menginspirasi

Langkah Ustaz Fakhrurrazi untuk memberangkatkan penjual es teh ke Tanah Suci menjadi simbol transformasi dari hinaan menjadi berkah. Banyak yang melihat momen ini sebagai wujud nyata bagaimana Tuhan bekerja melalui tangan hamba-Nya untuk memberikan keadilan.

“Tuhan selalu punya cara untuk mengangkat derajat hamba-Nya. Semoga perjalanan umrah ini menjadi berkah bagi bapak penjual es teh,” tulis salah satu netizen.

Apa yang Bisa Dipetik dari Kisah Ini?

Kisah penjual es teh ini mengajarkan banyak hal kepada kita semua:

  1. Pentingnya Menghormati Sesama
    Tidak ada alasan untuk merendahkan orang lain, apalagi yang berjuang mencari nafkah dengan cara halal. Penghinaan hanya mencerminkan karakter pelakunya, bukan korban.
  2. Kebaikan Pasti Membalas Keburukan
    Perjalanan dari hinaan hingga hadiah umrah ini membuktikan bahwa kebaikan akan selalu mengalahkan keburukan. Tuhan memiliki cara-Nya sendiri untuk memberikan keadilan.
  3. Jangan Menilai Seseorang dari Statusnya
    Penjual es teh ini menjadi bukti bahwa setiap orang, terlepas dari profesinya, memiliki nilai yang sama di hadapan Tuhan.
  4. Teladan dari Pemimpin Agama
    Langkah Ustaz Fakhrurrazi menjadi contoh nyata bagaimana seorang pemimpin agama seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan.

Kesimpulan: Kebaikan yang Menyentuh Hati

Kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga lisan, menghormati perjuangan sesama, dan berbuat baik kapan pun ada kesempatan. Hadiah umrah bagi penjual es teh ini bukan sekadar perjalanan ke Tanah Suci, tetapi juga simbol penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki.

Dengan berakhirnya polemik ini, semoga menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara. Mari jadikan kisah ini sebagai inspirasi untuk terus menebarkan kebaikan kepada sesama.

Share This Article
Follow:
Kami adalah media online yang menyajikan informasi terkini, inspiratif dan inovatif. Kami berkomitmen menyampaikan informasi secara cerdas, menginspirasi dan mengedukasi. (*)
Leave a comment