TELUSURBISNIS.COM – Harga emas kembali mencuri perhatian di tengah dinamika ekonomi global. Pada perdagangan Rabu, 27 November 2024, harga emas menunjukkan tren yang mulai bergerak naik, baik di pasar internasional maupun domestik. Investor memantau data inflasi Amerika Serikat (AS) sebagai indikator penting yang memengaruhi kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve bulan depan. Apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana prospek emas di hari-hari mendatang? Berikut ulasannya.
Kondisi Emas di Pasar Global: Stabil Namun Menjanjikan
Harga emas internasional hanya mengalami sedikit perubahan pada sesi perdagangan hari ini. Mengacu pada laporan The Economic Times, harga emas di pasar spot tercatat stabil di angka US$2.630,59 per ons pada pukul 00:15 GMT atau 07:15 WIB. Sementara itu, emas berjangka AS mencatat kenaikan 0,4 persen menjadi US$2.630,70 per ons.
Pergerakan harga ini mencerminkan sikap hati-hati para investor menjelang rilis data inflasi AS. Data tersebut diprediksi akan menjadi penentu arah kebijakan moneter The Fed, terutama terkait potensi pelonggaran suku bunga. Risalah pertemuan Federal Reserve pada 6-7 November lalu menunjukkan pandangan yang terpecah di antara pejabatnya. Beberapa pihak mendukung pelonggaran bertahap, sementara yang lain masih ragu-ragu terhadap perubahan kebijakan.
Secara historis, emas dikenal sebagai aset pelindung nilai yang diminati saat ketidakpastian ekonomi atau geopolitik meningkat, seperti dalam situasi perang dagang atau krisis global. Tren ini terus mendukung posisi emas sebagai pilihan investasi jangka panjang.
Harga Emas Antam: Mulai Menguat Setelah Penurunan
Di pasar domestik, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini. Harga emas Antam dibanderol Rp 1.504.000 per gram, naik sebesar Rp 5.000 setelah sebelumnya sempat turun Rp 40.000 pada perdagangan kemarin.
Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam juga naik sebesar Rp 5.000, menjadi Rp 1.352.000 per gram. Kenaikan ini memberikan angin segar bagi para investor emas domestik yang sempat khawatir dengan tren penurunan sebelumnya.
Berikut rincian harga emas Antam berdasarkan ukuran:
- 0,5 gram: Rp 802.500
- 1 gram: Rp 1.504.000
- 5 gram: Rp 7.320.000
- 10 gram: Rp 14.570.000
- 25 gram: Rp 36.260.000
- 50 gram: Rp 72.400.000
- 100 gram: Rp 144.690.000
- 250 gram: Rp 361.330.000
- 500 gram: Rp 722.370.000
- 1.000 gram: Rp 1.444.000.000
Faktor Pajak dan Kebijakan Buyback Antam
Perlu diketahui, harga emas Antam di atas belum termasuk pajak sesuai dengan aturan PMK No. 34/PMK.10/2017. Transaksi emas batangan dikenakan potongan pajak sebagai berikut:
- Penjualan emas batangan dengan nominal lebih dari Rp 10 juta ke PT Antam Tbk dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP.
- Pajak atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai yang diterima pelanggan.
Dengan aturan ini, penting bagi investor untuk mempertimbangkan aspek pajak sebelum melakukan pembelian atau penjualan emas, sehingga perencanaan keuangan tetap optimal.
Apa yang Mendorong Tren Positif Emas Hari Ini?
- Ketidakpastian Ekonomi Global
Data inflasi AS yang sedang ditunggu-tunggu menjadi salah satu faktor utama. Jika inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, ini dapat memperkuat prospek pelonggaran moneter yang mendukung kenaikan harga emas. - Permintaan Tinggi sebagai Aset Aman
Dalam situasi geopolitik yang tidak menentu, emas tetap menjadi pilihan utama para investor yang menginginkan perlindungan nilai. - Dukungan Kebijakan Federal Reserve
Meski pandangan dalam The Fed terpecah, sinyal pelonggaran kebijakan dapat memberikan ruang bagi harga emas untuk naik lebih tinggi.
Prospek Emas ke Depan
Dengan tren kenaikan yang mulai terlihat, emas berpotensi terus diminati, terutama jika ketidakpastian ekonomi berlanjut. Namun, investor perlu memperhatikan fluktuasi harga dalam jangka pendek. Harga emas domestik juga sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan permintaan pasar.
Kesimpulan
Hari ini, harga emas, baik global maupun domestik, menunjukkan tanda-tanda penguatan setelah sempat melemah. Tren ini memberikan peluang bagi investor untuk kembali masuk ke pasar emas, terutama bagi mereka yang mencari aset aman di tengah ketidakpastian. Dengan memantau perkembangan inflasi AS dan kebijakan The Fed, investor dapat memaksimalkan keuntungan dari investasi emas.