Hilang Komunikasi di Perairan Agrabinta Cianjur, Nelayan Ditemukan Tak Bernyawa di Pulau Tinjel Binuangeun Banten

Prima Arno Meidiandi
2 Min Read

Kabupaten Sukabumi, TELUSURBISNIS.COM – Sungguh tragis apa yang dialami oleh seorang nelayan ini yang berasal dari Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, ia hilang kontak selama beberapa hari disaat melaut diperairan Agrabinta, Cianjur, ternyata nelayan tersebut sudah meninggal dunia saat ditemukan dilaut Pulau Tinjel, Binuangeun, Banten.

Keterangan dari Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jeka, membenarkan adanya kabar berita tersebut. Lalu Asep memberitahu bahwa nelayan yang menjadi korban itu bernama Sumitra (43 tahun), warga asal Kampung Gempol 1 Timur RT 03/07 Desa Sawarna. Sunitra seorang diri disaat melaut dengan menggunakan jenis perahu fiber bernama Barokah 02, dengan berkapasitas 2 GT, milik Warsono (54 tahun), warga Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, kepada awak media Sabtu (2/8/2025).

Lebih lanjut Asep menceritakan, bahwa Sumitra berangkat pada tanggal 24 Juli 2025 sekitar pukul 06.00 WIB dari Ujunggenteng menuju perairan Agrabinta guna menangkap ikan,” ujar Asep.

Akan tetapi sejak ia pergi melaut, pada tanggal 30 Juli 2025 pukul 16.00 WIB, komunikasi antara Sumitra serta pemilik perahu terputus. Merasakan dirinya sangat khawatir disebab hilang kontak, maka Warsono segera melaporkan peristiwa tersebut kepada Asep Jeka, dan melaporkan peristiwa kehilangan ini ke Pos AL Ujunggenteng pada 1 Agustus 2025 pukul 13.00 WIB.

Ditemukannya jenazah Sumitra diterima pada 1 Agustus 2025 sore dari tim Satpolairud serta Basarnas Banten. Jenazah Sumitra ditemukan oleh nelayan setempat di perairan Pulau Tinjel dan sudsh dievakuasi ke Binuangeun. Sementara keluarga serta pemilik perahu sudah memastikan identitas korban.

“Dugaan sementara, saat terjadi hujan deras dan badai di tengah laut, korban berusaha memaksakan diri pulang ke Ujunggenteng. Disaat akanhendak bersandar, perahu tersebut diduga dihantam ombak sehingga terbalik serta terseret arus,” ucap Asep.

Untuk barang-barang milik Sumitra seperti tiga jeriken bahan bakar ditemukan di spot pendaratan perahu Kalapa Condong, Ujunggenteng.

Barang-barang ini telah dikenali serta juga diakui milik Sumitra oleh Warsono. Selanjutnya dari pihak Keluarga saat ini sedang mempersiapkan pemulangan jenazah ke rumah duka. ***

Share This Article
Leave a comment