Impor Sapi Perah Mandek Gara-Gara KUR? Peternak Menjerit, Pemerintah Bilang “Bukan Urusan Kami”

Bayu Hidayah
3 Min Read

Jakarta, TELUSURBISNIS.COM — Target ambisius pemerintah untuk mendatangkan 250 ribu ekor sapi perah impor di tahun 2025 terancam tinggal wacana. Pasalnya, para peternak lokal mengeluh kesulitan modal, bahkan skema pembiayaan lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijanjikan, hingga kini belum juga cair.

Sinyal mandeknya realisasi impor ini disuarakan langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), Agus Warsito. Ia menyebut meskipun izin impor sudah dikantongi, dana tak kunjung turun. Peternak kecil pun hanya bisa gigit jari.

“Sampai sekarang, belum ada realisasi dari peternak rakyat. Yang jalan baru pengusaha besar, pabrik, atau farm skala besar. KUR yang dijanjikan juga nggak satset,” ujar Agus, Selasa (17/6/2025).

Kementan Angkat Tangan: “Kami Cuma Buat Aturan”

Menanggapi keluhan itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, tidak menampik persoalan pembiayaan. Namun, ia menegaskan bahwa urusan cair atau tidaknya KUR bukan tanggung jawab Kementerian Pertanian.

“Kami ini pembuat kebijakan, bukan penjamin dana. Kami mempermudah dari sisi aturan agar siapa pun bisa impor sapi. Soal KUR cair atau tidak, ya itu urusan bank,” jelas Sudaryono di kantor Kementan.

Meski begitu, Sudaryono tetap menyarankan agar peternak memanfaatkan KUR dengan plafon hingga Rp500 juta dan bunga rendah. Tapi ia menegaskan bahwa kementerian tidak bisa cawe-cawe dalam urusan teknis pencairan dana di lembaga keuangan.

“Kita nggak bisa intervensi bank. Kita juga nggak bisa menjamin mereka untuk bisa cairkan KUR. Tapi nanti kita cek, di mana yang mengalami kesulitan,” tambahnya.

Prabowo Sudah Instruksikan, Tapi Kenapa Masih Seret?

Menurut Sudaryono, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan seluruh bank Himbara untuk tidak mempersulit proses KUR bagi rakyat. Namun realitas di lapangan menunjukkan sebaliknya—peternak tetap terhambat di meja pembiayaan.

“Selama syaratnya lengkap, saya kira nggak ada alasan untuk ditolak. Tapi ya, faktanya, kita akan cek lagi di lapangan,” tuturnya.

Sementara Itu, Sapi Sudah Masuk… Tapi Milik Siapa?

Fakta di lapangan cukup miris. Meski sudah ada sekitar 9.000 ekor sapi perah impor yang masuk, hampir semuanya berasal dari korporasi besar. Peternak kecil dan koperasi? Belum satu pun terealisasi.

“Yang masuk itu mayoritas milik pabrik dan farm besar. Peternak kecil belum jalan karena masih terkendala pembiayaan,” ujar Agus. ***

Share This Article
Leave a comment