Keluarga di Jepara Bangun Jembatan Pribadi Rp250 Juta Akibat Akses Ditutup Tetangga

Telusur Bisnis
3 Min Read
Keluarga di Jepara Bangun Jembatan Pribadi Rp250 Juta

TELUSUR BISNIS – Ketika konflik dengan tetangga memutus akses jalan satu-satunya, sebuah keluarga di Jepara, Jawa Tengah, memutuskan untuk membangun solusi mandiri: sebuah jembatan pribadi senilai Rp250 juta. Langkah ini menjadi simbol keteguhan hati di tengah tantangan.

Akses Jalan Ditutup, Keluarga Pilih Mandiri

Masalah bermula di Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, saat jalan menuju rumah keluarga Sunardi, yang berada di bantaran Sungai Kanal, ditutup oleh tetangga mereka, SP. Penutupan jalan ini membuat keluarga Sunardi, terdiri dari lima kepala keluarga, kehilangan akses keluar-masuk rumah.

Sebelumnya, selama 27 tahun mereka memanfaatkan jalan di tanah milik SP dengan izin tidak resmi. Namun, sejak Agustus 2024, SP menutup jalan tersebut dengan alasan privasi dan rencana pembangunan tembok di tanahnya.

Jembatan Sepanjang 22 Meter Jadi Solusi

Kehilangan akses, keluarga Sunardi memilih solusi luar biasa: membangun jembatan sepanjang 22 meter dengan lebar 1,5 meter melintasi Sungai Kanal. Pembangunan ini dimulai pada 23 Agustus 2024, menggunakan material besi berkualitas. Sebelum memulai, keluarga Sunardi mengurus izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

Kini, proyek tersebut telah mencapai 90 persen penyelesaian, dengan pekerjaan yang tersisa berupa pemasangan lantai dan pagar samping.

Pembiayaan Gotong Royong Keluarga

Total biaya pembangunan jembatan mencapai Rp250 juta, sepenuhnya ditanggung oleh keluarga besar Sunardi. Dana tersebut dihimpun secara gotong royong, berkat anggota keluarga yang mapan secara finansial, seperti pengusaha bakso, pegawai PLTU, hingga pegawai negeri.

Menurut Bripka Suyoko, Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, keputusan membangun jembatan menunjukkan komitmen keluarga untuk tetap mandiri tanpa bergantung pada pihak lain.

Alasan Bertahan di Rumah Penuh Kenangan

Meski ada opsi untuk pindah ke tempat lain, keluarga Sunardi memilih bertahan karena rumah tersebut memiliki nilai sentimental yang tinggi. Orangtua mereka merasa nyaman tinggal di sana, dan mereka ingin mempertahankan warisan keluarga.

Upaya Damai di Tengah Konflik

Perselisihan antara keluarga Sunardi dan SP telah menarik perhatian publik, terutama setelah viral di media sosial melalui unggahan akun lokal @jepara***. Meski demikian, kedua pihak sepakat untuk tidak memperpanjang konflik dan fokus pada solusi masing-masing.

“Keduanya sudah sepakat agar masalah ini tidak berlarut-larut, meskipun menjadi perhatian banyak orang,” ujar Bripka Suyoko.

Pesan Penting dari Peristiwa Ini

Kisah ini memberikan pelajaran tentang pentingnya menghormati hak kepemilikan, penyelesaian konflik dengan solusi yang konstruktif, serta kekuatan gotong royong dalam keluarga. Meskipun jalan berliku, keluarga Sunardi membuktikan bahwa dengan kebersamaan, tantangan sebesar apa pun dapat diatasi.

Share This Article
Follow:
Kami adalah media online yang menyajikan informasi terkini, inspiratif dan inovatif. Kami berkomitmen menyampaikan informasi secara cerdas, menginspirasi dan mengedukasi. (*)
Leave a comment