TELUSURBISNIS.COM – Periode 18–24 Desember 2024 menghadirkan dinamika menarik dalam kurs pajak yang ditetapkan oleh pemerintah. Rupiah tercatat menguat terhadap mayoritas mata uang negara mitra, memberikan sinyal optimisme bagi ekonomi domestik. Namun, penguatan ini tidak seragam, dengan beberapa mata uang seperti Dolar Amerika Serikat (USD) tetap menunjukkan dominasinya.
Rupiah Melawan Arus Global
Pada periode ini, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara mitra mengalami fluktuasi yang signifikan. Salah satu sorotan utama adalah penguatan Rupiah terhadap Dolar Australia (AUD) yang mencapai nilai Rp10.158,03, turun dari level Rp10.257,43 pada pekan sebelumnya. Hal serupa terjadi pada Dolar Singapura (SGD) yang melemah terhadap Rupiah menjadi Rp11.835,42 dibandingkan nilai minggu lalu sebesar Rp11.846,38.
Namun, cerita berbeda terjadi pada Dolar Amerika Serikat. Mata uang Negeri Paman Sam ini justru menguat tipis, dengan nilai kurs pajak meningkat dari Rp15.911,00 menjadi Rp15.914,00. Pergerakan ini mencerminkan tekanan global yang masih membayangi Rupiah, terutama dari sentimen kebijakan moneter di Amerika Serikat.
Landasan Hukum dan Penggunaan Kurs Pajak
Penetapan kurs pajak untuk periode ini dilakukan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 52/KM.10/KF.4/2024. Kurs ini digunakan sebagai acuan dalam pelunasan berbagai kewajiban perpajakan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Bea Masuk. Dengan demikian, perubahan kurs ini memiliki dampak langsung pada aktivitas ekonomi yang melibatkan transaksi lintas negara.
Daftar Lengkap Kurs Pajak 18–24 Desember 2024
Berikut adalah rincian kurs pajak yang berlaku untuk periode ini:
No. | Mata Uang | Nilai (Rp) | Perubahan |
---|---|---|---|
1 | Dolar Amerika Serikat (USD) | 15.914,00 | +3,00 |
2 | Dolar Australia (AUD) | 10.158,03 | −99,40 |
3 | Dolar Kanada (CAD) | 11.212,01 | −92,97 |
4 | Kroner Denmark (DKK) | 2.242,55 | −4,75 |
5 | Dolar Hongkong (HKD) | 2.046,80 | +2,31 |
6 | Ringgit Malaysia (MYR) | 3.588,21 | +9,12 |
7 | Dolar Selandia Baru (NZD) | 9.223,93 | −111,34 |
8 | Kroner Norwegia (NOK) | 1.427,40 | −81,20 |
9 | Poundsterling Inggris (GBP) | 20.230,13 | +13,74 |
10 | Dolar Singapura (SGD) | 11.835,42 | −10,96 |
11 | Kroner Swedia (SEK) | 1.450,53 | −3,28 |
12 | Franc Swiss (CHF) | 17.957,88 | −63,14 |
13 | Yen Jepang (JPY)** | 10.443,24 | −165,25 |
14 | Kyat Myanmar (MMK) | 7,60 | +0,04 |
15 | Rupee India (INR) | 187,62 | −0,19 |
16 | Dinar Kuwait (KWD) | 51.774,96 | +59,62 |
17 | Rupee Pakistan (PKR) | 57,22 | +0,39 |
18 | Peso Filipina (PHP) | 273,38 | +0,13 |
19 | Riyal Saudi Arabia (SAR) | 4.235,00 | −0,12 |
20 | Rupee Sri Lanka (LKR) | 54,86 | +0,06 |
21 | Baht Thailand (THB) | 468,55 | +4,16 |
22 | Dolar Brunei Darussalam (BND) | 11.841,89 | +13,81 |
23 | Euro (EUR) | 16.723,50 | −37,15 |
24 | Yuan Tiongkok (CNY) | 2.188,19 | +3,39 |
25 | Won Korea (KRW) | 11,11 | −0,12 |
Catatan: Untuk Yen Jepang (JPY), nilai yang tercantum adalah untuk 100 Yen.
Analisis Tren dan Implikasinya
Penguatan Rupiah terhadap beberapa mata uang mitra dagang mencerminkan adanya stabilisasi dalam perekonomian domestik, meskipun tantangan eksternal tetap menjadi ancaman. Fluktuasi Dolar AS, misalnya, menjadi indikator utama yang memengaruhi pergerakan kurs lainnya. Dengan kebijakan moneter global yang semakin ketat, Indonesia perlu terus menjaga fundamental ekonominya agar tetap kompetitif.
Bagi pelaku usaha, perubahan kurs ini menjadi salah satu faktor penting dalam perencanaan bisnis, terutama untuk sektor yang bergantung pada impor atau ekspor. Sementara itu, bagi wajib pajak, pemahaman terhadap kurs pajak dapat membantu mengelola kewajiban perpajakan dengan lebih baik.
Kesimpulan: Stabilitas di Tengah Tantangan
Kurs pajak periode 18–24 Desember 2024 menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan global, Rupiah masih mampu menunjukkan kekuatannya terhadap sebagian besar mata uang mitra dagang. Dengan landasan kebijakan yang kokoh, Indonesia diharapkan dapat terus menjaga stabilitas ekonomi dan memberikan kepercayaan kepada pelaku usaha dan investor. Bagi Anda yang terlibat dalam transaksi internasional, memahami tren ini adalah langkah pertama menuju pengambilan keputusan yang lebih cerdas.