TELUSUR BISNIS – Tokek tidak hanya populer sebagai hewan eksotis peliharaan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar internasional karena permintaan untuk pengobatan tradisional.
Untuk beternak tokek persiapan yang matang dan pemahaman mengenai kebutuhan tokek sangatlah penting. Berikut adalah panduan yang dapat diikuti oleh pemula dalam beternak tokek.
Langkah pertama dalam beternak tokek adalah memilih tokek yang sehat dan aktif. Tokek yang sehat akan memiliki kulit yang bersih, warna cerah, dan gerakan yang lincah. Pilihlah tokek dari penangkar yang terpercaya untuk memastikan bahwa tokek tidak membawa penyakit atau memiliki masalah genetik.
Selain itu, ukuran dan jenis tokek juga perlu diperhatikan, tergantung pada kapasitas kandang dan tujuan budidaya, apakah untuk pembesaran, penjualan, atau produksi bibit.
Selanjutnya, perhatikan lokasi penempatan kandang. Kandang harus diletakkan di tempat yang strategis, jauh dari keramaian dan pemukiman warga. Tokek adalah hewan yang mudah stres, dan kebisingan atau gangguan eksternal dapat memengaruhi kesehatannya. Oleh karena itu, lingkungan yang tenang sangat dibutuhkan agar tokek dapat berkembang dengan baik.
Dalam membangun kandang, kawat dan jaring adalah bahan yang ideal untuk menjaga agar tokek tidak kabur. Kandang juga harus dirancang agar menyerupai habitat asli tokek.
Tambahkan ranting pohon, bebatuan, dan tempat persembunyian sehingga tokek merasa aman dan nyaman. Tempat persembunyian ini penting karena tokek cenderung bersembunyi ketika merasa terancam.
Pengaturan suhu dan kelembaban kandang juga sangat krusial. Tokek membutuhkan suhu yang hangat agar metabolismenya berfungsi optimal. Suhu yang ideal untuk kandang tokek berkisar antara 28-32 derajat Celsius pada siang hari dan sedikit lebih rendah pada malam hari.
Kelembaban juga harus dijaga pada tingkat yang tepat, sekitar 60-80%, agar kulit tokek tetap sehat dan tidak mengalami dehidrasi. Makanan menjadi faktor penting dalam keberhasilan ternak tokek. Tokek merupakan hewan karnivora yang membutuhkan asupan protein tinggi.
Makanan utama yang bisa diberikan meliputi serangga seperti jangkrik, ulat, cacing, dan kroto. Variasi makanan ini penting untuk mencegah kebosanan dan memastikan bahwa tokek mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap, termasuk kalsium dan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulangnya.
Selain pakan, kesehatan lingkungan juga harus dijaga dengan baik. Kandang harus rutin dibersihkan dari sisa makanan dan kotoran agar tidak menimbulkan penyakit. Dekorasi kandang, seperti ranting dan tempat persembunyian, juga perlu dibersihkan secara berkala.
Kelembaban dan suhu kandang harus selalu dipantau untuk menjaga stabilitas kondisi lingkungan yang mendukung. Selain makanan utama, pemberian suplemen dan vitamin tambahan juga diperlukan untuk menjaga kesehatan tokek.
Suplemen kalsium dan vitamin D sangat penting untuk mencegah masalah tulang. Selain itu, suplemen multivitamin bisa diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu metabolisme tokek, terutama pada musim kawin atau saat cuaca ekstrem.
Pemantauan kesehatan tokek secara teratur juga harus dilakukan. Perubahan perilaku, seperti penurunan aktivitas, kehilangan nafsu makan, atau perubahan warna kulit, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain dari aspek teknis, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam beternak tokek adalah manajemen pemasaran. Pasar tokek cukup luas, terutama di luar negeri, dimana tokek sering dijadikan bahan obat tradisional dan kosmetik. Pengetahuan tentang regulasi ekspor dan pasar tujuan sangat penting untuk mengoptimalkan keuntungan dari beternak tokek.
Dengan persiapan yang baik dan manajemen yang tepat, beternak tokek bisa menjadi usaha yang menguntungkan. Meski membutuhkan perawatan yang cermat, permintaan pasar yang stabil membuat bisnis ini sangat potensial. Tokek, dengan nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi, dapat menjadi pilihan usaha yang berkelanjutan bagi mereka yang tertarik dalam dunia budidaya hewan. (Bayu)