TELUSURBISNIS.COM – Harga Bitcoin (BTC) kembali menjadi perbincangan hangat menjelang akhir tahun 2024. Dengan target psikologis US$ 100.000 per keping, banyak analis dan investor mencoba memprediksi apakah momentum pasar mampu mendorong pencapaian ini. Meski mencatatkan kinerja positif di bulan-bulan sebelumnya, volatilitas tinggi dan aksi jual pemegang jangka panjang (LTH) menjadi tantangan utama bagi Bitcoin untuk menembus angka tersebut.
Kinerja November: Landasan atau Hambatan?
Menurut laporan terbaru Bitfinex Alpha, harga Bitcoin mengalami koreksi mingguan sebesar 8,64% di akhir November 2024. Namun, BTC berhasil menutup bulan tersebut dengan harga tertinggi bulanan sebesar US$ 96.506, menunjukkan pemulihan yang cukup solid setelah sempat turun ke level US$ 90.911 pada 26 November.
Secara keseluruhan, November menjadi bulan terbaik kedua untuk Bitcoin pada tahun ini, dengan kenaikan sebesar 37,3%. Momentum ini menghidupkan kembali optimisme pasar menjelang Desember. Data historis menunjukkan bahwa tahun-tahun setelah halving—di mana pasokan Bitcoin baru berkurang—sering kali mencatatkan kenaikan harga signifikan. Rata-rata, periode tersebut membawa kenaikan harga sebesar 38,86%, menciptakan ekspektasi positif di kalangan investor.
Faktor Utama Penentu Harga Bitcoin
Kenaikan harga Bitcoin menuju US$ 100.000 tidak hanya bergantung pada momentum historis, tetapi juga keseimbangan antara pasokan dan permintaan.
-
- Distribusi Pasokan dari Pemegang Jangka Panjang (LTH)
Laporan Bitfinex Alpha mencatat bahwa sejak puncak pasokan LTH pada September 2024, sekitar 508.990 BTC telah didistribusikan ke pasar. Meski angka ini lebih kecil dibandingkan dengan distribusi 934.000 BTC pada Maret 2024, jumlah tersebut cukup signifikan untuk memengaruhi harga. Jika LTH terus melakukan aksi ambil untung tanpa adanya permintaan yang memadai dari pemegang jangka pendek (STH) atau pembeli marginal, harga Bitcoin bisa mengalami tekanan lebih lanjut sebelum melanjutkan kenaikan. - Permintaan dari Pemegang Jangka Pendek (STH)
Saat ini, pasokan Bitcoin yang dimiliki oleh STH mendekati level tertinggi siklus, yaitu sebesar 3.282.000 BTC. Berdasarkan pola sebelumnya, level ini sering kali menjadi indikator awal kenaikan harga berikutnya. - Volatilitas dan Kedaluwarsa Opsi
Desember sering kali menjadi bulan yang penuh gejolak bagi pasar kripto. Kedaluwarsa opsi Bitcoin terbesar pada tahun ini dijadwalkan terjadi di penghujung bulan, yang dapat memicu fluktuasi harga besar. Selain itu, aksi ambil untung oleh investor yang ingin mengamankan keuntungan sebelum akhir tahun juga bisa menciptakan tekanan jual tambahan.
- Distribusi Pasokan dari Pemegang Jangka Panjang (LTH)
Peluang Bitcoin Menembus US$ 100.000
Meski tantangan di depan cukup besar, peluang Bitcoin untuk menembus level US$ 100.000 tetap terbuka, asalkan pasar dapat menyerap pasokan yang didistribusikan oleh LTH. Jika permintaan dari STH meningkat seiring dengan minat pembeli baru, momentum bullish kemungkinan besar akan terbentuk.
Namun, penting untuk diingat bahwa perjalanan menuju angka psikologis ini tidak akan mulus. Volatilitas tinggi, kombinasi antara aksi ambil untung dan ketidakpastian pasar, dapat menyebabkan pergerakan harga yang tajam dalam waktu singkat.
Menurut analisis historis, fase akhir tahun biasanya menawarkan potensi kenaikan yang lebih besar dibandingkan periode lainnya. Jika Bitcoin mampu mempertahankan posisinya di atas level kunci US$ 95.000 dan menarik minat institusional yang lebih besar, target US$ 100.000 bisa tercapai sebelum pergantian tahun.
Strategi Investor di Tengah Volatilitas
Untuk menghadapi fluktuasi harga yang tinggi, diversifikasi portofolio menjadi strategi penting bagi investor. Meskipun Bitcoin tetap menjadi aset utama dalam pasar kripto, banyak investor mulai melirik aset lain seperti Ether (ETH) dan Solana (SOL) yang menawarkan potensi pertumbuhan signifikan.
Investor jangka panjang (HODLer) mungkin lebih fokus pada menjaga posisi mereka, mengingat fundamental Bitcoin yang tetap kuat dalam jangka panjang. Di sisi lain, trader aktif dapat memanfaatkan volatilitas jangka pendek untuk mencari peluang keuntungan dari pergerakan harga yang cepat.
Kesimpulan: Akankah Bitcoin Mencapai US$ 100.000 di Desember 2024?
Bitcoin berada di persimpangan penting pada Desember 2024. Dengan momentum positif dari bulan sebelumnya dan dukungan historis dari siklus halving, peluang untuk menembus angka US$ 100.000 masih ada. Namun, volatilitas tinggi, aksi jual oleh pemegang jangka panjang, dan ketidakpastian pasar dapat menjadi penghambat utama.
Bagi investor, memahami dinamika pasar dan menjaga fleksibilitas strategi adalah kunci untuk menghadapi perubahan cepat di pasar kripto. Dengan terus memantau data pasar dan mengikuti perkembangan fundamental, peluang untuk meraih keuntungan tetap terbuka lebar, terlepas dari apakah Bitcoin mencapai US$ 100.000 dalam waktu dekat atau tidak.