Pergerakan Aset Kripto Menguat Pasca Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Bayu Aria
3 Min Read
Ilustrasi aset kripto yang mengalami penguatan.

Jakarta, TELUSUR BISNIS – Dalam sepekan terakhir, pasar aset kripto kompak mengalami penguatan signifikan setelah keputusan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps). Pemangkasan ini menjadi yang pertama dalam lebih dari empat tahun, membawa dampak positif terhadap pergerakan berbagai kripto terkemuka.

Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menjadi dua aset yang mencatat kenaikan tertinggi. Bitcoin menguat 8,16% dalam seminggu, mencapai harga US$63.483 (sekitar Rp965 juta). Sementara itu, Ethereum melonjak lebih tinggi dengan kenaikan 15,51%, dan dalam 24 jam terakhir diperdagangkan pada US$2.647,32, naik 2,46%.

Tidak hanya itu, beberapa aset kripto lain juga mencatat kenaikan signifikan. Solana (SOL) naik 12,16% dalam sepekan dengan harga saat ini US$146,51. Binance Coin (BNB) juga mencatat kenaikan 8,52% dan dalam 24 jam terakhir menguat 1,72%, dengan harga mencapai US$592,90.

Dogecoin (DOGE), yang populer berkat Elon Musk, naik 5,78% selama seminggu dan saat ini diperdagangkan di US$0,1076. XRP juga mencatat kenaikan sebesar 3,96% dalam sepekan, dengan harga saat ini US$0,5914.

Selain itu, Tron (TRX) dan Avalanche (AVAX) juga berada di tren positif, masing-masing naik 2,11% dan 16,31% dalam sepekan. Tron diperdagangkan di US$0,1519, sementara Avalanche mencapai US$27,75.

Litecoin (LTC) dan Cardano (ADA) tidak ketinggalan, dengan kenaikan masing-masing 7,65% dan 5,98% dalam seminggu terakhir. Shiba Inu (SHIB) juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 9,58%, saat ini berada di harga US$0,0000146.

Sentimen Positif Pasar Kripto
Penguatan pasar kripto ini didorong oleh langkah The Fed yang memangkas suku bunga acuan, yang menjadi katalis positif bagi aset-aset berisiko seperti kripto. Pemangkasan suku bunga ini meningkatkan likuiditas pasar, yang mendorong masuknya modal ke aset spekulatif seperti Bitcoin dan Ethereum.

Menurut Matthew Graham, Managing Partner di Ryze Labs, pemotongan suku bunga ini menjadi katalis bullish yang signifikan untuk kripto. “Mengingat bahwa Kripto pada dasarnya adalah kelas aset berisiko, dalam pandangan kami, perubahan ke rezim pemangkasan suku bunga acuan merupakan katalis Bullish yang signifikan.”

Hal ini karena kebijakan suku bunga mempengaruhi perilaku investor serta jumlah modal yang mengalir ke aset kripto. Namun, volatilitas pasar kripto tetap menjadi perhatian, terutama dengan kebijakan suku bunga yang bervariasi di berbagai bank sentral global.

Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap, sementara Bank of England mengambil pendekatan bertahap dalam kebijakan suku bunganya.

Pelaku pasar berharap akan ada satu kali lagi pemotongan suku bunga oleh The Fed pada akhir 2024. Langkah ini diharapkan mampu mengelola inflasi dan menjadi acuan bagi kebijakan moneter global, sekaligus menjadi stimulus bagi stabilitas pasar aset kripto. (*)

Share This Article
Leave a comment