TELUSURBISNIS.COM – Sungai Cimarinjung di Kabupaten Sukabumi, melebar hingga mencapai 20 meter. Air sungai tampak keruh kecokelatan, membawa lumpur tebal serta sampah berupa limbah tanaman, sisa makanan, hingga sampah rumah tangga.
Mengutip Sukabumiupadate, Jumat 13 Desember 2024, Abdul Azid, warga setempat mengungkapkan banjir ini menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk erosi bahu jalan dan pendangkalan sawah.
“Banyak sawah tertimbun lumpur, diduga berasal dari aktivitas tambang. Sampah juga berserakan di lahan pertanian, halaman rumah, hingga penginapan di sekitar Sungai Cimarinjung dan Pantai Palangpang,” jelas Azid
Kehadiran lumpur dan sampah yang menyelimuti area pemukiman dan pertanian tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga mengancam keberlanjutan ekosistem setempat.
Kondisi ini menjadi peringatan penting akan perlunya pengelolaan lingkungan yang lebih baik, termasuk pengendalian limbah dan aktivitas tambang yang berdampak buruk.
Jika tidak segera ditangani, bencana semacam ini berpotensi terulang, membawa kerugian yang lebih besar. Pengelolaan lingkungan yang terpadu menjadi langkah krusial untuk mencegah dampak buruk bagi masyarakat dan alam sekitar.
Perlu diketahui, pada 4 Desember 2024, Sungai Cimarinjung di Sukabumi meluap setelah diguyur hujan lebat sejak dini hari.
Luapan air merendam jalan provinsi Puncak Darma-Palangpang, sawah, rumah, hingga warung, dengan ketinggian mencapai 2-3 meter.
Banjir juga menghancurkan jembatan bambu penyeberangan petani dan merobohkan tembok jembatan yang menghantam jalan. Sungai Cimarinjung berada di perbatasan Desa Ciemas dan Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Lokasinya strategis, terletak antara Curug Cimarinjung dan Muara Cimarinjung di Pantai Palangpang, masuk dalam zona inti Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp). (Andi)