TELUSURBISNIS.COM – Manager PLN UP3 Sukabumi PT PLN (Persero), Yuniar Budi, mengatakan sejumlah tantangan kinerja selama periode 2024, diantaranya masih sering terjadinya pemadaman listrik di daerah Pajampangan.
Dia mengatakan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sukabumi selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik walau pun masih menghadapi berbagai kendala.
“Kita mempunyai indikator disebut System Average Interruption Duration Index (SAIDI), Indikator tersebut mengukur durasi serta frekuensi pemadaman listrik. Maka kita terus mendorong agar kinerja sesuai standar SAIDI,” ujar Yuniar, Sabtu 4 Januari 2025.
Pihaknya, lanjut Yanuar, saat audiensi dengan organisasi wartawan PWI Kabupaten Sukabumi, sangat memahami keluhan keluhan masyarakat tentang pemadaman listrik, dan hal itu menjadi perhatian utama PLN Sukabumi.
Ditanya tentang kelanjutan pembangunan Gardu Induk Jampang Kulon yang ditargetkan siap pada 2024, Yuniar menyampaikan, masih terkendala di dua titik tower, yakni tower 32 dan 33, yang mana didua lokasi ini menurutnya, terkait tentang kepemilikan lahan oleh PT Cakra.
“Sudah ada pertemuan di Cihaur. Masalah tersebut sedang dalam proses konsinyasi di pihak Kejaksaan Agung. Kita sangat berharap proses ini segera selesai biar pembangunan gardu induk dapat dilanjutkan kembali,” pungkas Yanuar.
Yuniar sangat optimistis, bila kendala lahan bisa diatasi, maka operasional gardu induk Jampang Kulon bisa terlaksana sesuai dengan target.
Kendati demikian, terkait dukungan PLN pasca bencana Sukabumi, Yuniar mengatakan PLN UP3 Sukabumi telah menyelesaikan penanganan pasca bencana alam di wilayah Sukabumi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, terdapat 4 hingga 6 kampung yang rencananya akan direlokasi akibat dampak bencana alam tersebut. (Andi)