Jakarta, TELUSURBISNIS – Bitcoin diperkirakan akan mendapatkan dorongan signifikan setelah The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pekan ini.
Menurut laporan Fortune, harga Bitcoin sempat naik 1,1%, melampaui US$62,000, menandai reaksi positif pasar terhadap kebijakan ini. Pemangkasan suku bunga yang mengejutkan ini muncul di tengah perhatian terhadap rencana stimulus kripto dari pemerintah China.
Banyak analis meyakini bahwa langkah ini dapat membuka siklus likuiditas baru yang berpotensi mendorong Bitcoin dan aset kripto lainnya ke puncak pertumbuhan.
BlackRock, lembaga manajer aset terbesar di dunia, juga menyuarakan kekhawatiran terhadap tumpukan utang AS yang mencapai US$35 triliun, yang dapat menarik perhatian investor institusional kepada Bitcoin sebagai alternatif aset cadangan.
Dalam makalahnya, BlackRock menyoroti bahwa meningkatnya kekhawatiran tentang defisit dan utang federal telah membuat Bitcoin semakin menarik sebagai lindung nilai.
Meskipun Bitcoin sering bergerak seiring dengan aset berisiko lainnya, BlackRock mencatat bahwa faktor fundamental Bitcoin berbeda dan dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Larry Fink, CEO BlackRock, sebelumnya mengubah pandangannya tentang Bitcoin, menyebutnya sebagai “emas digital.”
Keberhasilan BlackRock dalam meluncurkan instrumen exchange traded funds (ETF) dengan aset Bitcoin juga berkontribusi pada reli harga Bitcoin tahun ini. Arus masuk besar ke iShares Bitcoin Trust (IBIT) menunjukkan minat yang terus meningkat dari Wall Street.
Para analis, termasuk Samir Kerbage dari Hashdex, meyakini bahwa meskipun ada tantangan makro, Bitcoin tetap berada di jalur yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang seiring dengan peningkatan adopsi institusional. (*)