JAKARTA, TELUSUR BISNIS – Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman menjelaskan, proyek pipa gas Cisem II mendapat alokasi dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan skema kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC).
“Kalau suatu proyek yang statusnya multi years itu ada yang namanya surat persetujuan multi years. Surat persetujuan multi years itu diterbitkan oleh Menkeu (Sri Mulyani), jadi sebenarnya ada garansi dari Menkeu,” jelasnya kepada wartawan, di Jiexpo, Jumat (13/9/2024).
Secara lebih terperinci, Laode menjelaskan, kontrak multi years untuk proyek Cisem II berlangsung hingga triwulan I/2026, di mana anggaran pembangunan hingga kontrak tersebut berakhir bakal sepenuhnya dijamin oleh Kementerian Keuangan.
Adapun, untuk tahun anggaran (TA) 2025 Kementerian ESDM akan mengucurkan anggaran senilai Rp1,7 triliun untuk pembangunan pipa transmisi gas tersebut.
“Kalau untuk MYC Cisem II itu sampai triwulan I tahun 2026. [Anggaran] kalau untuk Cisem II Rp1,7 triliun untuk tahun depan,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengeluhkan kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk Kementerian ESDM. Adapun, Kementerian ESDM mendapat total pagu anggaran 2025 sebesar Rp3,91 triliun.
Angka tersebut jauh di bawah usulan yang diajukan yaitu sebesar Rp10 triliun untuk 2025. Menurut Bahlil, rendahnya anggaran pada 2025 dapat berdampak pada sejumlah program di sektor energi, salah satunya pembangunan jaringan pipa gas.
“Kita ini kan mengalami persoalan gas. Pembangunan Cisem II kemudian untuk gas di Sumatra itu tidak akan bisa kita lakukan kalau tidak dibiayai oleh negara terkecuali ini kita kerjasamakan dengan swasta murni,” ujarnya dalam Rapat Kerja di Komisi VII DPR RI, Kamis (12/9/2024). ***