Rahasia Sukses di Balik Bisnis Cafe, Mengapa Milenial Tak Bisa Menolak?

Bayu Aria
4 Min Read

TELUSUR BISNIS – Bisnis properti café memiliki potensi yang besar, terutama karena anak milenial cenderung tertarik dengan gaya hidup yang menggabungkan tempat bersosialisasi dengan fasilitas modern.

Kaum milenial cenderung mencari tempat yang nyaman untuk bersosialisasi, sekaligus mendukung aktivitas kerja dan kreativitas mereka.

Café bukan hanya menjadi tempat menikmati hidangan dan minuman, tetapi juga ruang berkumpul yang dilengkapi fasilitas modern seperti internet cepat, desain interior yang estetis, serta area yang fleksibel untuk bekerja.

Kecenderungan milenial untuk mencari tempat-tempat dengan konsep unik dan atmosfer yang mendukung interaksi sosial, membuat café dengan konsep modern semakin populer. Banyak dari mereka menghabiskan waktu untuk bertemu teman, bekerja jarak jauh, atau sekadar bersantai di café.

Hal ini membuka peluang bagi pengusaha properti untuk mengembangkan café yang dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman pelanggan yang menyeluruh, dari kenyamanan hingga konektivitas.

Selain itu, dengan meningkatnya gaya hidup digital, café yang mampu memadukan konsep coworking space atau ruang kerja bersama juga memiliki daya tarik yang kuat.

Milenial sering mencari lingkungan yang mendukung produktivitas, sekaligus menyediakan suasana yang santai dan inspiratif.

Dengan memahami kebutuhan ini, bisnis properti café dapat tumbuh menjadi lebih dari sekadar tempat makan, tetapi juga pusat aktivitas sosial dan profesional yang memenuhi kebutuhan gaya hidup modern.

Faktor yang menjadikan bisnis properti café menarik dan menguntungkan
1. Gaya Hidup Sosial Milenial: Anak-anak milenial cenderung menjadikan café sebagai tempat bersosialisasi, bekerja, atau sekadar bersantai.

Tren ini semakin berkembang karena kemunculan remote work dan kebutuhan akan ruang kerja yang nyaman, sehingga café bisa menjadi pilihan tempat nongkrong yang serbaguna.

2. Pengalaman Pelanggan: Café yang menawarkan lebih dari sekadar makanan dan minuman, seperti suasana yang estetik, desain interior yang instagramable, atau konsep unik, dapat menarik minat milenial. Ini menciptakan nilai tambah yang membedakan café dari pesaingnya.

3. Peningkatan Konsumsi Kopi dan Tren Kuliner: Kopi semakin menjadi bagian dari budaya milenial, dengan permintaan yang tinggi untuk varian seperti cold brew, latte, dan kopi spesial.

Selain itu, adanya tren kuliner baru yang bisa dipadukan dalam konsep café, seperti fusion food atau makanan sehat, meningkatkan daya tarik bagi pelanggan.

4. Pertumbuhan Wilayah Urban: Banyak kota besar dan daerah suburban mengalami pertumbuhan pesat, dengan munculnya kawasan-kawasan baru yang membutuhkan fasilitas seperti café. Properti yang strategis, terutama di daerah urban yang berkembang, memiliki potensi besar karena tingginya lalu lintas manusia.

5. Konsep Hybrid: Dengan meningkatnya kebutuhan akan coworking space dan ruang komunitas, café bisa menggabungkan konsep ini dengan menyediakan area yang ramah untuk bekerja, rapat, atau acara komunitas. Ini memperluas basis pelanggan dan meningkatkan pendapatan dari berbagai sumber.

6. Kreativitas dalam Pemasaran: Bisnis café juga memiliki potensi besar dalam pemasaran digital. Milenial yang aktif di media sosial akan membantu mempromosikan café melalui foto, ulasan, dan rekomendasi, terutama jika café memiliki daya tarik visual dan konsep yang kreatif.

7. Model Bisnis Fleksibel: Bisnis café bisa dimulai dari skala kecil hingga besar, dengan modal yang bisa disesuaikan. Ada peluang untuk berkolaborasi dengan komunitas lokal, bekerja sama dengan barista profesional, atau bahkan memanfaatkan tren pop-up café untuk menguji pasar tanpa biaya properti tetap yang tinggi.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, bisnis properti café bisa menjadi investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan perencanaan yang baik, lokasi yang strategis, dan penekanan pada pengalaman pelanggan yang unik. (*)

Share This Article
Leave a comment