TELUSURBISNIS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (25/11/2024), diperkirakan melanjutkan tren penguatan yang telah terlihat pada akhir pekan sebelumnya. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat sebesar 0,77% pada Jumat (22/11/2024), sehingga ditutup di level 7.195,56. Selama sepekan terakhir, IHSG mencatatkan kenaikan moderat sebesar 0,48%, meskipun secara year-to-date masih mengalami koreksi sebesar 1,06%.
Analisis BNI Sekuritas: IHSG Berpotensi Menguat
Menurut Kevin Juido Hutabarat, Senior Analyst Retail Research di BNI Sekuritas, pergerakan IHSG yang menguat pada akhir pekan menunjukkan momentum positif yang kemungkinan besar berlanjut pada perdagangan awal pekan ini. “Kami memproyeksikan IHSG hari ini masih memiliki potensi penguatan,” ungkapnya dalam riset terbaru yang dirilis Senin (25/11/2024).
Lebih lanjut, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support di level 7.136 hingga 7.155, dengan resistance pada level 7.210 hingga 7.250. Proyeksi ini memberikan peluang bagi investor untuk mempertimbangkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka.
BNI Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang layak diperhatikan oleh investor, di antaranya:
- GOTO: Disarankan buy on weakness, mengingat potensi pembalikan arah harga di level rendah.
- ADRO: Speculative buy, dengan peluang pergerakan jangka pendek yang menguntungkan.
- DMMX, BBRI, BRIS, dan ITMG: Saham-saham ini juga masuk dalam daftar speculative buy untuk memanfaatkan potensi volatilitas pasar.
Strategi buy on weakness direkomendasikan pada saham-saham dengan fundamental yang kuat namun tengah mengalami tekanan harga, sementara speculative buy cocok untuk investor dengan toleransi risiko yang lebih tinggi.
Analisis Mirae Asset Sekuritas: Posisi Mixed di Oversold Area
Analis teknikal Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar, memberikan perspektif yang sedikit berbeda terhadap pergerakan IHSG hari ini. Menurutnya, IHSG berada pada posisi mixed on oversold area, yang menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan jual, potensi rebound tetap terbuka. Dalam analisisnya, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang harian 7.167 hingga 7.235, dengan level krusial di angka 7.150.
“Rata-rata volume pada sisi demand saat ini masih lebih rendah dibandingkan volume pada sisi supply, sementara aksi jual bersih (net sell) dari investor asing terus mendominasi,” paparnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi penguatan, investor perlu berhati-hati terhadap sinyal pasar yang masih cenderung tertekan.
Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi saham sebagai berikut:
- LSIP: Buy on weakness dengan target harga Rp1.195, rentang perdagangan harian Rp980–Rp1.030, dan level cut loss di Rp945. Saham ini memiliki potensi rebound yang kuat dengan risiko terkendali.
- ADRO: Trading buy dengan target harga Rp3.910, rentang perdagangan harian Rp3.710–Rp3.820, dan cut loss di Rp3.580. Saham sektor energi ini menarik perhatian untuk peluang jangka pendek.
- JPFA: Sell on strength dengan target harga Rp1.820, rentang perdagangan harian Rp1.710–Rp1.800, dan cut loss di Rp1.620. Saham ini disarankan untuk dilepas saat harga mencapai level optimal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Beberapa faktor eksternal dan internal berpotensi memengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain:
- Sentimen Global: Pergerakan bursa global pada akhir pekan lalu menjadi salah satu acuan bagi investor domestik. Indeks utama di Amerika Serikat seperti Dow Jones dan Nasdaq mengalami penguatan yang moderat, sehingga memberikan dampak positif bagi pasar regional.
- Kondisi Makroekonomi Domestik: Data ekonomi terbaru, seperti inflasi dan neraca perdagangan, juga menjadi perhatian utama pelaku pasar. Kondisi makro yang stabil dapat memberikan dukungan bagi pergerakan IHSG.
- Aksi Asing: Tren net sell dari investor asing menjadi sinyal penting. Jika aksi jual asing terus berlanjut, maka potensi tekanan terhadap IHSG tetap ada, meskipun sentimen domestik menunjukkan perbaikan.
Strategi Investasi di Tengah Dinamika Pasar
Dalam situasi pasar yang dinamis seperti saat ini, investor disarankan untuk tetap selektif dalam memilih saham. Saham-saham yang memiliki fundamental kuat, valuasi menarik, dan prospek bisnis yang cerah layak menjadi prioritas. Selain itu, penggunaan strategi seperti buy on weakness dan speculative buy dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan peluang keuntungan.
Namun, penting untuk selalu menerapkan manajemen risiko yang ketat, termasuk menentukan level cut loss untuk membatasi potensi kerugian. Investor juga perlu memperhatikan level support dan resistance untuk menentukan titik masuk dan keluar yang optimal.
Kesimpulan: Peluang Menguat, Tetap Waspada
IHSG pada perdagangan hari ini memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan, didukung oleh sentimen positif dari akhir pekan lalu. Meskipun demikian, tekanan jual dari investor asing dan ketidakpastian pasar global tetap menjadi tantangan yang perlu diantisipasi. Dengan memanfaatkan rekomendasi saham dari analis terpercaya dan strategi investasi yang tepat, investor dapat mengoptimalkan peluang di tengah dinamika pasar.
Disclaimer
Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan edukasi, bukan sebagai rekomendasi langsung untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor, dan risiko kerugian harus menjadi pertimbangan utama. Sebelum mengambil langkah investasi, disarankan untuk melakukan analisis mandiri atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional.