5G dalam Layanan Kesehatan: Menyongsong Masa Depan Teknologi Kesehatan
TELUSURBISNIS.COM – Teknologi 5G bukan hanya sekadar inovasi telekomunikasi; ini adalah revolusi yang akan mengubah wajah berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan. Menurut riset terbaru dari Kaleido Intelligence, firma riset pasar global terkemuka dalam bidang konektivitas dan roaming, pendapatan dari layanan kesehatan berbasis 5G diproyeksikan melampaui $2 miliar pada tahun 2030. Angka ini mencakup lebih dari sepertiga dari total hampir $7 miliar yang dihasilkan oleh sektor perawatan kesehatan secara keseluruhan pada periode tersebut.
Peningkatan ini tidak hanya menunjukkan potensi besar teknologi 5G dalam mendukung layanan medis, tetapi juga menggambarkan bagaimana transformasi digital di bidang kesehatan akan semakin terakselerasi dalam dekade mendatang.
Potensi Besar IoT Kesehatan Didukung Konektivitas 5G
Laporan Kaleido berjudul Peluang IoT Seluler Layanan Kesehatan 2025 mengungkapkan bahwa adopsi awal teknologi seluler baru seperti 5G di sektor kesehatan sempat melambat akibat kurangnya perangkat yang mendukung. Namun, dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya ketersediaan perangkat, pertumbuhan signifikan mulai terlihat.
Kaleido memproyeksikan bahwa konsumsi data 5G dalam sektor kesehatan akan mencapai lebih dari 90 petabyte secara global pada tahun 2030, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata di atas 140%. Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya penggunaan solusi berbasis data di bidang medis, seperti:
- Telemedicine yang membutuhkan koneksi berkecepatan tinggi dan latensi rendah.
- Perangkat monitoring kesehatan real-time.
- Robot bedah jarak jauh yang memanfaatkan jaringan ultra-responsif.
Adopsi perangkat berbasis 5G menjadi kunci utama bagi transformasi layanan kesehatan, memberikan kemampuan untuk menangani data dalam jumlah besar dengan efisiensi tinggi.
Peran LTE dalam Transisi Teknologi Kesehatan
Meski 5G diperkirakan mendominasi, Kaleido menyoroti bahwa teknologi LTE (Long-Term Evolution) akan tetap relevan di sektor kesehatan dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini disebabkan oleh:
- Ketersediaan Perangkat LTE yang Luas: Sebagian besar perangkat kesehatan saat ini masih menggunakan LTE karena kematangan teknologinya.
- Masa Pakai Panjang Perangkat Kesehatan: Banyak perangkat medis dirancang untuk penggunaan jangka panjang, sehingga migrasi ke teknologi baru seperti 5G memerlukan waktu.
- Penutupan Jaringan 2G dan 3G: Penutupan jaringan lama ini akan mendorong pengguna untuk beralih ke LTE di wilayah yang belum siap mengadopsi 5G.
Meskipun begitu, jumlah perangkat berbasis jaringan 2G dan 3G diperkirakan akan menurun drastis hingga kurang dari 3 juta unit aktif pada 2030, sebagian besar akan digantikan oleh perangkat LTE di pasar yang belum memiliki infrastruktur 5G memadai.
Tantangan Adopsi Perangkat LTE-M dan NB-IoT
Dalam laporannya, Kaleido juga mengidentifikasi bahwa meskipun permintaan untuk perangkat LTE-M (LTE-Machine Type Communication) dan NB-IoT (Narrowband Internet of Things) tetap tinggi, pertumbuhannya akan lebih lambat dibandingkan sektor lainnya. Koneksi berbasis teknologi ini hanya akan mencatat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 15%, jauh di bawah pertumbuhan sektor keseluruhan yang mencapai lebih dari 27%.
Keterbatasan ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Kurangnya dukungan infrastruktur di beberapa wilayah untuk teknologi berdaya rendah.
- Perubahan kebutuhan pasar, di mana semakin banyak perangkat mulai beralih ke konektivitas yang lebih canggih seperti 5G.
Dampak Revolusi 5G terhadap Layanan Kesehatan
Teknologi 5G memberikan dampak besar pada sektor kesehatan, mulai dari peningkatan kualitas layanan hingga efisiensi operasional. Berikut beberapa manfaat utama:
- Konektivitas Lebih Cepat dan Stabil
Dengan kecepatan tinggi dan latensi rendah, 5G memungkinkan transfer data real-time, yang sangat penting untuk aplikasi seperti monitoring pasien jarak jauh dan telemedicine. - Dukungan untuk Perangkat Medis Canggih
Perangkat berbasis IoT di bidang kesehatan dapat berfungsi dengan lebih baik berkat koneksi yang stabil dan kapasitas data yang besar. - Kemampuan Analitik dan AI yang Lebih Baik
Data besar yang dihasilkan oleh perangkat kesehatan dapat diolah secara efisien dengan dukungan jaringan 5G, memungkinkan penerapan analitik lanjutan dan kecerdasan buatan untuk diagnosis yang lebih akurat. - Peningkatan Akses Layanan Kesehatan
Di wilayah terpencil, teknologi 5G memungkinkan penyediaan layanan medis berkualitas tinggi tanpa harus bergantung pada infrastruktur kesehatan lokal.
Prospek Masa Depan Teknologi Kesehatan Berbasis 5G
Dengan proyeksi pendapatan yang terus meningkat hingga mencapai $2 miliar pada 2030, sektor kesehatan akan menjadi salah satu pendorong utama adopsi 5G secara global. Namun, keberhasilan ini bergantung pada kemampuan penyedia layanan dan produsen perangkat untuk mengatasi tantangan yang ada, seperti:
- Penyediaan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah.
- Pengembangan perangkat dengan kompatibilitas tinggi dan harga terjangkau.
- Edukasi kepada penyedia layanan kesehatan mengenai manfaat teknologi ini.
Kesimpulan: 5G, Pilar Utama Masa Depan Kesehatan
Laporan Kaleido Intelligence menunjukkan bahwa revolusi teknologi 5G akan menjadi pilar utama transformasi digital di sektor kesehatan. Dengan pertumbuhan signifikan dalam konsumsi data dan peningkatan perangkat yang kompatibel, layanan kesehatan berbasis teknologi canggih ini akan semakin memperkuat perannya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Teknologi 5G bukan lagi masa depan—ia adalah realitas yang semakin dekat, menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan kesehatan modern. Untuk itu, semua pihak, mulai dari penyedia layanan hingga pengguna akhir, perlu bersiap menyambut era baru ini.