TELUSURBISNIS.COM – Manajer aset global ternama asal Inggris, Schroders Plc (SDR.L), dikabarkan tengah mempertimbangkan penjualan unit bisnisnya di Indonesia, Schroders Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi eksekutif terbaru yang fokus pada keluar dari pasar dengan potensi pertumbuhan rendah. Setidaknya, ada empat perusahaan besar yang dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi Schroders Indonesia.
Langkah tersebut muncul setelah CEO baru Schroders, Richard Oldfield, mengambil alih kepemimpinan bulan lalu. Oldfield langsung bergerak agresif dengan rencana memotong unit-unit bisnis yang dinilai berkinerja buruk. Tujuan utama strategi ini adalah memperbaiki performa perusahaan yang belakangan ini mendapat tekanan akibat hasil pendapatan yang mengecewakan. Bahkan, saham Schroders Plc saat ini berada di level terendah dalam 11 tahun terakhir, memicu kekhawatiran investor dan pemegang saham.
Strategi Penjualan dan Daftar Peminat
Menurut laporan terbaru yang dikutip dari Reuters, proses penjualan Schroders Indonesia telah melibatkan beberapa penasihat keuangan, termasuk UBS Group (UBSG.S), untuk membantu negosiasi strategis dengan calon pembeli potensial. Sejauh ini, empat perusahaan besar telah menyatakan ketertarikannya, yaitu:
- HSBC Asset Management (HSBA.L) – Unit manajemen aset dari bank global ternama, HSBC.
- Allianz SE (ALVG.DE) – Perusahaan asuransi raksasa asal Jerman.
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) – Melalui anak usahanya BNI Asset Management (BNI AM).
- Calon Perusahaan Keempat – Identitas masih belum diungkap secara resmi.
Perusahaan-perusahaan tersebut melihat peluang emas dalam mengakuisisi Schroders Indonesia, mengingat rekam jejak serta posisi kuatnya di industri manajemen aset di Tanah Air.
BNI Fokus Memperkuat Bisnis Grup
Menanggapi isu ketertarikan BNI terhadap Schroders Indonesia, Sekretaris Perusahaan BNI, Okki Rushartomo, sempat menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan upaya perusahaan untuk memperkuat grup usaha, terutama melalui BNI Asset Management (BNI AM). “Namun, hingga saat ini belum terdapat langkah lebih lanjut yang kami lakukan,” jelas Okki dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Oktober lalu.
Jika akuisisi ini terjadi, BNI diyakini akan semakin memperkuat posisinya di sektor manajemen aset, mengingat pasar Indonesia memiliki potensi yang masih terbuka lebar, baik di segmen retail maupun institusi.
Profil Schroders Indonesia: Manajer Investasi Terkemuka Sejak 1991
Schroders Indonesia, atau PT Schroder Investment Management Indonesia, adalah unit bisnis dari Schroders Plc yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1991. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu pionir dan pemimpin dalam industri manajemen aset di Indonesia.
Schroders Indonesia memiliki izin resmi sebagai manajer investasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui KEP-04/PM/MI/1997 pada 25 April 1997. Dengan izin tersebut, Schroders Indonesia telah berhasil meraih kepercayaan tinggi dari berbagai klien, mulai dari investor retail hingga institusi besar.
Aset Kelolaan Jumbo: Rp 63,19 Triliun per Juni 2024
Hingga Juni 2024, Schroders Indonesia mencatatkan Asset Under Management (AUM) sebesar Rp 63,19 triliun. Jumlah ini mencakup dana yang dikelola untuk berbagai klien, termasuk:
- Investor individu (retail)
- Dana pensiun
- Perusahaan asuransi
- Lembaga sosial
Besarnya aset kelolaan tersebut menjadikan Schroders Indonesia sebagai salah satu manajer investasi terbesar dan paling terpercaya di Indonesia. Kredibilitas ini tentu menjadi daya tarik utama bagi calon pembeli yang ingin memperkuat posisinya di industri manajemen aset Tanah Air.
Mengapa Schroders Memutuskan untuk Menjual?
Keputusan Schroders untuk melepas unit bisnis Indonesia dilatarbelakangi oleh strategi perampingan yang diusung CEO Richard Oldfield. Setelah merilis laporan pendapatan yang kurang memuaskan, Schroders berupaya melakukan efisiensi dengan menjual unit-unit yang dianggap memiliki pertumbuhan terbatas. Fokus perusahaan kini bergeser ke pasar yang lebih potensial dan mampu mendukung peningkatan kinerja jangka panjang.
Penjualan Schroders Indonesia dipandang sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan nilai perusahaan di tengah tekanan pasar global. Hal ini juga menjadi peluang emas bagi pemain besar, seperti HSBC, Allianz, dan BNI, untuk memperluas pangsa pasar mereka di industri manajemen investasi Indonesia.
Kesimpulan: Perebutan Schroders Indonesia Menjadi Sorotan Pasar
Proses penjualan Schroders Indonesia telah menarik perhatian luas, baik dari kalangan investor, analis, maupun pelaku industri keuangan. Dengan empat perusahaan besar yang bersaing untuk mengakuisisi unit bisnis ini, persaingan diprediksi akan semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang.
Di tengah situasi ini, Schroders Indonesia tetap menunjukkan kredibilitas sebagai manajer investasi terkemuka, dengan AUM mencapai Rp 63,19 triliun. Bagi calon pembeli, akuisisi Schroders Indonesia tidak hanya memperkuat portofolio bisnis tetapi juga membuka peluang untuk menguasai pasar manajemen aset di Indonesia yang terus berkembang.
Dengan kepastian transaksi yang semakin dekat, investor dan pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan terbaru terkait penjualan Schroders Indonesia. Langkah ini akan menjadi salah satu sorotan utama dalam industri keuangan di penghujung tahun 2024.
Slug: