Serunya Beternak Semut, Dari Mencari Ratu Sampai Panen Kroto

Bayu Aria
6 Min Read
Ilustrasi semut rangrang yang memproduksi kroto.

TELUSURBISNIS – Memelihara koloni semut di dalam sebuah formikarium—kandang khusus untuk semut tidak hanya memberikan pengalaman yang menarik, tetapi juga membuka pintu untuk memahami kehidupan sosial hewan kecil ini.

Semut hidup dalam sistem yang sangat teratur dan penuh koordinasi, di mana setiap anggota koloni memiliki peran yang jelas, mulai dari pekerja, prajurit, hingga sang ratu.

Melihat mereka bekerja bersama untuk mengumpulkan makanan, membangun sarang, dan melindungi koloni, membuat kita sadar betapa kompleksnya dunia mereka. Proses memulai peternakan semut relatif sederhana, tetapi memerlukan perhatian terhadap detail.

semut 2 Serunya Beternak Semut, Dari Mencari Ratu Sampai Panen Kroto

Langkah pertama adalah mendapatkan ratu semut, karena dialah yang akan bertelur dan memulai koloni. Ratu semut bisa ditemukan secara alami setelah musim kawin semut atau dibeli dari penjual semut yang sudah berpengalaman.

Setelah ratu diperoleh, ia diletakkan di dalam formikarium bersama dengan sedikit tanah atau bahan lain untuk memulai sarang. Suhu dan kelembaban lingkungan juga perlu dijaga agar mendekati kondisi alami, karena semut sangat bergantung pada lingkungan untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Seiring berjalannya waktu, koloni semut akan tumbuh dan berkembang, dan di sinilah keajaiban beternak semut benar-benar terasa. Para semut pekerja mulai menjalankan tugas-tugas harian seperti mencari makanan, menggali terowongan, dan merawat telur-telur yang diletakkan oleh ratu.

semutt 3 Serunya Beternak Semut, Dari Mencari Ratu Sampai Panen Kroto

Menyaksikan langsung bagaimana mereka membangun jaringan terowongan bawah tanah yang kompleks bisa memberikan pemahaman mendalam tentang kerja sama yang efisien dan disiplin luar biasa dalam dunia semut.

Hobi ini juga bisa menjadi alat pendidikan yang menyenangkan bagi anak-anak, mengajarkan tentang biologi, ekologi, dan pentingnya setiap makhluk hidup dalam ekosistem.

Beternak semut juga membawa tantangan tersendiri. Menjaga keseimbangan ekosistem mini dalam formikarium, mencegah serangan hama, dan memastikan kesehatan ratu adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dengan cermat.

Namun, dengan sedikit kesabaran dan dedikasi, peternak semut akan merasakan kepuasan melihat koloni semut mereka tumbuh subur. Selain memberikan hiburan, beternak semut juga menjadi pintu menuju pengetahuan baru tentang kehidupan alam, yang mungkin tidak pernah kita perhatikan sebelumnya.

Memulai Beternak
Hal pertama harus diperhatikan adalah memilih jenis semut yang sesuai dengan tujuan beternak. Berikut beberapa jenis semut yang umum diternak. Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina) menghasilkan kroto yang digunakan sebagai pakan burung dan ikan, Semut Madu (Myrmecocystus spp.) menghasilkan cairan manis yang dapat dimanfaatkan. Semut Api (Solenopsis invicta) Semut ini bisa berperan sebagai pengendali hama alami.

Kandang atau sarang perlu disiapkan sesuai kebutuhan semut. Beberapa opsi yang bisa dijadikan kandang. Tabung atau Botol Kaca/Plastik dapat digunakan sebagai tempat awal untuk semut pekerja.

Akuarium atau Kotak Plastik, tempat yang cukup besar untuk koloni semut. Pastikan sarang memiliki ventilasi baik namun tetap aman agar semut tidak bisa keluar.

Bahan Pengisi Sarang, seperti daun kering, ranting, atau kain kapas yang bersih untuk memberikan kenyamanan bagi koloni semut. Media untuk sarang juga hal penting untuk dipersiapkan.

Semut rangrang, misalnya, membutuhkan media khusus seperti daun untuk membuat sarang mereka. Media ini harus ditempatkan di dalam wadah atau tempat beternak agar semut bisa membangun sarangnya dengan baik.

Semut tidak suka terkena cahaya matahari langsung secara terus-menerus. Pastikan lokasi beternak berada di tempat yang teduh dan tidak terlalu panas. Lingkungan yang tenang juga mempengaruhi perkembangbiakan semut. Semut lebih nyaman berkembang biak di tempat yang tenang dan minim gangguan. Ratu Semut merupukan kunci untuk pertumbuhan koloni.

Pastikan mendapatkan ratu semut yang sehat. Jumlah pekerja yang cukup juga penting untuk merawat telur dan larva, serta mengumpulkan makanan. Jaga agar populasi koloni tetap seimbang dan tidak melebihi kapasitas tempat ternak. Setiap jenis semut memiliki kebutuhan pakan yang berbeda:

Semut Rangrang, umumnya diberi pakan berupa serangga kecil, ulat, atau cairan manis (air gula). Semut Madu memerlukan nektar atau larutan gula, Semut Api makanannya serangga kecil, atau makanan yang tinggi protein.

Kesehatan Koloni
Kontrol Kelembaban, Semut memerlukan kelembaban yang tepat. Jika terlalu kering, mereka bisa mati; namun, jika terlalu lembab, bisa muncul jamur yang berbahaya.
Hama seperti kutu, jamur, atau semut predator lainnya bisa merusak koloni.

Kita juga perlu memahami siklus hidup semut, mulai dari telur hingga menjadi dewasa. Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan hidup koloni. Semut membutuhkan waktu tertentu untuk berkembang biak, dan kita bisa mengatur kapan waktu panen (untuk semut rangrang dan kroto) atau kapan memperbesar koloni.

Produk Semut
Kroto Semut Rangrang: Panen kroto bisa dilakukan setiap 10–15 hari sekali, tergantung dari ukuran koloni. Semut Madu, panen bisa dilakukan dengan cara mengambil semut-semut yang menyimpan nektar. Kroto Semut Rangrang dijual sebagai pakan burung atau ikan hias, semut madu bisa dipasarkan sebagai produk makanan alami atau sebagai obat herbal. (Bayu/*)

Share This Article
Leave a comment