TELUSUR BISNIS – Budidaya bekicot atau siput semakin populer dan banyak diminati, baik untuk keperluan kuliner maupun kosmetik. Bekicot dikenal memiliki kandungan nutrisi yang kaya, seperti protein, asam amino, dan mineral, yang membuatnya bernilai tinggi sebagai bahan pangan.
Selain itu, lendir bekicot mengandung zat aktif seperti kolagen dan elastin, yang dikenal bermanfaat dalam perawatan kulit. Nilai tambah ini menarik minat banyak pelaku usaha untuk mengembangkan budidaya bekicot sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Namun, untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis ini, para pelaku budidaya perlu memperhatikan sejumlah aspek penting, mulai dari lingkungan, pakan, hingga teknik pemeliharaan yang optimal.
Bekicot memerlukan lingkungan lembap dan suhu yang terkendali agar dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, pola pakan yang seimbang perlu diterapkan guna mendukung pertumbuhan dan kualitas lendir bekicot.
Pengetahuan tentang penanganan bekicot yang tepat pun sangat penting agar kualitas produk tetap terjaga, terutama untuk tujuan kosmetik yang membutuhkan standar higienis yang tinggi.
Dengan perhatian serius dan pengetahuan memadai, budidaya bekicot dapat menjadi sektor yang menguntungkan dan berkelanjutan. Pengembangan teknik budidaya yang modern serta pemahaman mendalam akan kebutuhan pasar menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan bisnis ini.
Dengan pendekatan yang terukur, bekicot dapat menjadi komoditas potensial yang berkontribusi pada sektor ekonomi kreatif dan industri berbasis sumber daya lokal.
Budi Daya Bekicot
1. Persiapan Kandang dan Lingkungan
Lahan: Karena bisa dilakukan di lahan kecil, siapkan tempat yang teduh, tidak terlalu terpapar sinar matahari langsung, dan lembab. Anda bisa menggunakan kontainer plastik besar atau kotak khusus dengan ventilasi.
Suhu dan Kelembaban: Suhu ideal sekitar 20–25°C dengan kelembaban tinggi. Semprotkan air secara berkala agar area tetap lembab.
2. Pemilihan Bibit
Pilih jenis bekicot atau siput yang permintaannya tinggi, seperti Achatina fulica atau Cornu aspersum (siput taman), yang umumnya diminati untuk kuliner dan kosmetik.
Pilih bibit yang sehat dan bebas penyakit untuk memastikan pertumbuhan yang baik.
3. Pakan dan Nutrisi
Berikan pakan seperti sayuran hijau (daun singkong, kangkung), buah-buahan, dan juga dedak atau tepung jagung. Pastikan makanan bersih untuk menghindari penyakit. Pemberian kalsium seperti cangkang telur yang sudah dihaluskan akan membantu pertumbuhan cangkang siput.
4. Perawatan Kesehatan
Jaga kebersihan kandang untuk mencegah bakteri atau jamur. Bersihkan secara berkala. Hindari kepadatan yang terlalu tinggi untuk menghindari stress pada bekicot.
5. Pemanenan dan Pengolahan
Bekicot biasanya siap panen dalam 6-8 bulan tergantung jenis dan pola makan. Hasil panen bisa dijual segar atau diolah menjadi produk kosmetik dan makanan. Anda bisa mempelajari cara mengekstraksi lendir siput untuk produk kosmetik, yang banyak diminati di pasar.
6. Pemasaran dan Jaringan
Temukan target pasar, seperti restoran yang menyajikan menu eksotis, industri kosmetik lokal, atau pengepul. Coba juga berkolaborasi dengan toko kosmetik atau skincare yang membutuhkan bahan baku alami.
Dengan perawatan yang tepat dan pemasaran yang efektif, budidaya bekicot atau siput di lahan kecil bisa menjadi usaha yang menjanjikan. (*)