TELUSUR BISNIS – Beternak ayam hutan memerlukan perhatian khusus karena sifat liar dan insting alami mereka yang kuat. Tidak seperti ayam domestik, ayam hutan cenderung lebih waspada terhadap manusia dan sulit dijinakkan.
Kondisi kandang harus menyerupai habitat aslinya, dengan ruang yang cukup luas serta vegetasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mereka akan perlindungan dan tempat bersembunyi.
Pemberian pakan juga harus diperhatikan, karena ayam hutan cenderung memiliki pola makan yang lebih variatif, mengonsumsi serangga, biji-bijian, serta tumbuhan yang lebih alami dibandingkan ayam kampung. Selain itu, kandang harus kuat untuk mencegah ayam kabur, sekaligus melindungi dari predator.
Pengelolaan ayam hutan memerlukan kesabaran dan ketelatenan, terutama dalam proses adaptasi terhadap lingkungan yang dikendalikan manusia.
Kesehatan mereka pun perlu dipantau lebih ketat, karena ayam hutan cenderung lebih rentan terhadap stres ketika ditempatkan di lingkungan yang tidak sesuai dengan kebiasaan mereka.
Oleh karena itu, peternak harus memahami perilaku dan kebutuhan spesifik ayam hutan, termasuk bagaimana menangani mereka tanpa menyebabkan trauma.
Dengan perawatan yang tepat dan lingkungan yang mendukung, ayam hutan dapat dipelihara untuk tujuan konservasi, hobi, atau bahkan sebagai alternatif untuk bisnis unggas yang lebih eksotis.
Tips Beternak Ayam Hutan
1. Kandang yang Sesuai
Kandang Tertutup: Ayam hutan cenderung lincah dan bisa terbang, sehingga kandang harus tertutup rapat dengan jaring halus.
Luas Kandang: Sediakan ruang yang cukup agar ayam hutan bisa bergerak leluasa. Minimal 2×3 meter untuk beberapa ekor.
Lingkungan Alami: Usahakan kandang meniru habitat asli, dengan vegetasi, tanah berpasir, dan tempat berteduh.
2. Pemilihan Bibit
Pilih bibit ayam hutan yang sehat, berpostur tegap, bulu mengkilap, dan tidak cacat.
Usahakan bibit berasal dari hasil penangkaran, bukan dari alam liar, karena ayam liar sulit dijinakkan.
3. Pakan
Pakan ayam hutan biasanya berupa campuran biji-bijian, serangga, dan sayuran.
Berikan juga tambahan seperti jangkrik, ulat hongkong, dan voer untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
4. Kesehatan dan Perawatan
Kebersihan: Kandang harus selalu bersih agar ayam tidak terkena penyakit. Sirkulasi udara yang baik juga penting.
Vaksinasi: Pastikan ayam mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit seperti Newcastle Disease (ND) dan penyakit ayam lainnya.
Pengamatan Kesehatan: Pantau ayam secara rutin, khususnya untuk gejala sakit seperti lemas atau nafsu makan menurun.
5. Perilaku
Ayam hutan lebih agresif dibandingkan ayam biasa. Hindari kontak fisik berlebihan karena dapat membuat mereka stres.
Waktu penjinakan mungkin lebih lama, sehingga bersabarlah saat mengelola ayam-ayam tersebut.
6. Reproduksi
Ayam hutan jantan dan betina bisa berkembang biak dengan baik jika ditempatkan di kandang yang nyaman dan memiliki perlindungan dari predator.
Sediakan sarang yang nyaman untuk betina bertelur. Dengan mempersiapkan faktor-faktor di atas, kamu bisa memulai beternak ayam hutan dengan lebih mudah. (*)