TELUSURBISNIS.COM – Memulai usaha peternakan kambing domba membutuhkan persiapan yang matang untuk memastikan keberhasilan dan kesehatan ternak.
Langkah pertama adalah memilih bibit berkualitas dengan ciri tubuh tegap, bebas cacat, dan memiliki riwayat kesehatan yang baik. Pemilihan jenis kambing atau domba harus disesuaikan dengan tujuan, seperti pedaging, perah, atau hias.
Setelah itu, persiapkan kandang yang memadai, seperti tipe panggung dengan ventilasi baik dan ukuran ideal untuk tiap ekor. Kebersihan kandang harus dijaga rutin agar ternak terhindar dari penyakit.
Selain itu, pakan yang seimbang antara hijauan seperti rumput gajah dan konsentrat seperti dedak atau ampas tahu sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal. Sediakan pula air bersih dan tambahkan suplemen mineral jika diperlukan.
Kesehatan ternak harus menjadi prioritas utama dengan melakukan vaksinasi, pemberian obat cacing secara rutin, dan memastikan kandang steril dari bakteri. Perawatan harian meliputi pemantauan tanda-tanda kesehatan seperti nafsu makan dan aktivitas ternak.
Manajemen reproduksi yang baik, termasuk pengaturan usia kawin dan perawatan pascakelahiran, juga berkontribusi pada produktivitas ternak. Selain itu, pencatatan harian terkait pakan, kesehatan, dan reproduksi akan membantu Anda memantau perkembangan usaha.
Untuk memastikan keberlanjutan bisnis, mulailah dengan jumlah ternak kecil sambil membangun jaringan pemasaran ke pasar lokal, restoran, atau platform online. Dengan pengelolaan yang konsisten dan terencana, usaha peternakan ini dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Berikut adalah panduan langkah-langkah yang dapat membantu mempersiapkan dan menjalankan usaha ternak dengan sukses untuk menghasilkan kambing domba yang sehat serta gemuk.
1. Pemilihan Bibit yang Berkualitas
Kriteria Kambing/Domba yang Baik
Tubuh tegap, kaki lurus, tidak cacat.
Mata cerah dan tidak lesu. Nafsu makan baik. Bebas dari penyakit (cek riwayat kesehatan).
Pilih jenis kambing/domba yang sesuai dengan tujuan (pedaging, perah, atau hias).
Rekomendasi Jenis seperti Kambing Boer, Kacang, PE (Peranakan Etawa). Domba Garut, Texel, atau lokal tergantung kebutuhan pasar.
2. Persiapan Kandang
Lokasi
Jauh dari permukiman untuk mencegah gangguan bau, serta dekat dengan sumber air dan pakan.
Konstruksi Kandang
Tipe panggung: Lantai berjarak 50-70 cm dari tanah untuk mencegah kelembapan.
Ukuran ideal: 1,5 x 1,5 m untuk setiap kambing/domba. Ventilasi baik untuk sirkulasi udara.
Kebersihan
Bersihkan kotoran dan sisa pakan secara rutin, dan pastikan kandang selalu kering dan bebas dari lumpur.
3. Pakan dan Nutrisi
Jenis Pakan
Hijauan: Rumput gajah, lamtoro, daun singkong. Konsentrat: Dedak padi, ampas tahu, bungkil kelapa. Tambahan: Vitamin dan mineral (garam mineral, kalsium).
Frekuensi Pemberian Pakan
Hijauan: 2-3 kali sehari (60-70% dari total pakan). Konsentrat: 1-2 kali sehari (30-40% dari total pakan). Sediakan air bersih dan segar setiap saat.
4. Kesehatan dan Perawatan
Pencegahan Penyakit
Vaksinasi rutin (misalnya antraks, SE). Obat cacing setiap 3 bulan. Penyemprotan desinfektan kandang secara berkala.
Tanda-tanda Kesehatan
Nafsu makan baik, bulu mengkilap, gerakan aktif. Jika ada gejala penyakit seperti diare, lemas, atau batuk, segera konsultasikan dengan dokter hewan.
5. Pengelolaan Reproduksi
Perkawinan
Usia ideal untuk dikawinkan: 10-12 bulan.
Lakukan pemantauan birahi betina setiap 21 hari (ciri-ciri: gelisah, vulva merah dan basah).
Kelahiran
Siapkan tempat khusus untuk kelahiran.
Pastikan anak kambing/domba mendapat kolostrum dari induknya.
6. Manajemen Keuangan dan Pasar
Anggaran Awal
Bibit: Rp 1 juta – Rp 3 juta per ekor tergantung jenis. Pakan: Sesuaikan jumlah ternak (1 ekor memerlukan 3-5 kg hijauan/hari). Infrastruktur kandang dan kebutuhan lainnya.
Pemasaran
Jual ke pasar lokal, restoran, atau pedagang.
Manfaatkan media sosial untuk promosi.
7. Pantauan Rutin dan Catatan Ternak
Lakukan pencatatan setiap hari, meliputi
Jumlah pakan dan berat kambing/domba.
Kesehatan, vaksinasi, dan pengobatan.
Kelahiran, kematian, dan penjualan.
Tips Tambahan
Mulailah dengan jumlah kecil (5-10 ekor) untuk memahami manajemen terlebih dahulu. (*)
Sumber: FAO, Buku Peternakan Lokal, Situs Peternakan.