TELUSUR BISNIS – Ikan cupang (Betta splendens) digolongkan sebagai hewan eksotis karena keindahan warna dan bentuk siripnya yang memikat.
Memiliki warna yang cerah dan sirip yang beraneka ragam, ikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta ikan hias. Bentuk sirip yang panjang dan terkadang berlapis seperti sayap memperkuat keanggunannya.
Sementara warnanya yang berkilau membuat ikan cupang terlihat mencolok dan unik di akuarium. Lebih dari sekadar penampilannya, ikan cupang juga memiliki sifat agresif, terutama ikan jantan yang terkenal akan perlakuan teritorialnya.
Hal ini menambah daya tarik karena memunculkan kesan karakter dan kepribadian yang kuat pada ikan ini, sehingga membuatnya berbeda dari jenis ikan hias lain.
Dengan segala keunikan tersebut, ikan cupang menjadi favorit dan banyak diminati oleh penghobi ikan hias di berbagai negara. Popularitasnya semakin berkembang seiring dengan variasi jenis baru yang terus dihasilkan melalui pemijahan selektif, baik dari segi warna maupun bentuk sirip.
Selain itu, ikan cupang dikenal sebagai ikan yang relatif mudah dirawat, membuatnya ideal sebagai pilihan bagi pemula maupun penggemar berpengalaman.
Keindahan visualnya dipadukan dengan perawatannya yang tidak terlalu rumit menjadikan ikan cupang salah satu ikan hias yang paling banyak dicari dan dipelihara di seluruh dunia.
Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk membudidayakan ikan cupang:
1. Persiapan Wadah dan Lingkungan
Siapkan wadah terpisah untuk jantan dan betina sebelum proses pemijahan. Wadah pemijahan sebaiknya memiliki kedalaman sekitar 15 cm dan suhu air 26-28°C.
Pastikan lingkungan tenang dan memiliki tanaman air untuk memberi ruang berlindung bagi betina.
2. Memilih Indukan
Pilih ikan cupang yang sehat dan berumur sekitar 4-12 bulan. Pastikan sirip dan warna tubuhnya cerah sebagai tanda kualitas baik.
3. Pemijahan
Tempatkan ikan jantan di wadah pemijahan terlebih dahulu. Setelah jantan membuat sarang busa di permukaan air, masukkan betina. Setelah terjadi pemijahan, segera angkat betina agar telur tidak dimakan.
4. Perawatan Telur dan Burayak
Ikan jantan akan menjaga telur hingga menetas, biasanya dalam 24-48 jam. Setelah menetas, pisahkan ikan jantan dari burayak setelah beberapa hari agar tidak memangsa mereka.
5. Pemberian Pakan
Beri pakan berupa infusoria atau kutu air untuk burayak hingga cukup besar untuk makan cacing sutera atau pelet halus.
6. Pemeliharaan Rutin
Ganti sebagian air secara rutin dan jaga kebersihan wadah. Proses ini memerlukan ketelitian, terutama pada tahap pemisahan indukan dan menjaga kualitas air. (bayu aria/*)