Kabupaten Sukabumi, TELUSURBISNIS.COM – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, H. Usep, menyampaikan bahwa dirinya mendukung penuh terhadap pengembangan seni dan budaya di daerahnya melalui acara kegiatan Milangkala ke-7 Paguyuban Padjadjaran Anyar. Acara yang digelar dengan tema “Gelar Budaya Menjaga Warisan Leluhur” acara berlangsung meriah di Lapang Cangehgar, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sejak 15 hingga 27 Juli 2025.
Selanjutnya dalam acara pagelaran seni budaya tersebut menampilkan beragam ekspresi seni dan tradisi dari komunitas-komunitas budaya, dari Sukabumi maupun luar daerah. Dalam acara kegiatan tersebut tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya Sunda, namun juga wadah inklusif yang dapat memperkuat semangat kebangsaan, dikalangan kawula generasi muda.
“Saya sangat mengapresiasi atas dedikasi Paguyuban Padjadjaran Anyar yang selalu menjaga warisan budaya Sunda dengan digelarnya pagelaran budaya ini. Semoga ke depannya akan semakin mendapat lebih banyak dukungan agar kiranya kegiatan seperti ini bisa terus berkembang,” kata
H. Usep, pada Minggu (20/7/2025).
Sementara itu Ketua Paguyuban Padjadjaran Anyar, Abah Firman Hidayat, menerangkan bahwasannya acara seperti kegiatan Milangkala ini telah menjadi agenda setiap tahunnya dengan semangat yang utama melestarikan budaya Sunda sekaligus untuk mempererat hubungan antarbudayawan serta masyarakat.
“Alhamdulillah, kegiatan ini didukung drmua pihak, termasuk perwakilan dari Kecamatan serta kelurahan Palabuhanratu, juga dari Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sukabumi. Falam acara ini Ikut.serta hadir para tokoh budaya dan masyarakat umum,” ujarnya.
Lebih.lanjut Abah Firman brrkomentar pentingnya dukungan nyata dari pemerintah, terutama dalam hal penganggaran, agar kiranya dalam kegiatan kebudayaan seperti ini dapat berjalan optimal dan berkesinambungan.
“Sudah tujuh tahun kami konsisten melaksanakan acara Milangkala ini. Kedepannya Harapannya, agar kiranya pemerintah hadir dengan kebijakan dan alokasi anggaran yang mendukung secara konkret, bukan hanya sebatas seremoni,” ujarnya.
Puncak acara akan digelar pada 27 Juli 2025 yang direncanakan akan dihadiri oleh berbagai komunitas budaya dari Betawi, Dayak, hingga daerah luar Jawa Barat. Acara kegiatan ini diharapkan menjadi suatu ajang silaturahmi serta pertukaran budaya antarwilayah.
“Ini bukan hanya sekadar hiburan. Kami ingin membangun kesadaran dan karakter masyarakat lewat budaya. Akan tetapi didalam pelaksanaannya ini tentu memerlukan anggaran besar sebab melibatkan banyak pihak, baik lokal maupun nasional,” pumgkas Abah Firman. ***